5.

157K 9.7K 74
                                        

"Gue boleh main di sini bentar ga sampe temen nya abang gue pulang?"

Alex yang masih terdiam sambil menatap Jihan, membuka mulutnya setelah keterdiaman mereka beberapa detik.

"Keluar dari sana. Tinggal sama gue kalo lo ga punya tempat tinggal." Ucap Alex tegas.

Jihan yang tengah menunduk, mendongakkan kepala terkejut mendengar ucapan cowok itu.

Di antara mereka tak ada yang berbicara selama beberapa detik. Sampai akhirnya, Jihan memutus tatapan nya dan kembali menunduk sambil memainkan jarinya.

"Gue pulang aja kalo gitu, sorry ngerepotin."
Jihan terlihat bangkit dari posisi duduknya, seraya membereskan barang-barangnya sendiri dan mengemasnya ke dalam tas.

Jihan lalu menegakkan badannya saat semua barangnya telah ia masukkan ke dalam tas, lalu memakai tas ranselnya sambil menatap Alex.
"Gue pamit-"

"-dan makasih."

Entah cewek itu berterima kasih atas tawaran baik Alex tadi, atau dirinya berterima kasih atas beberapa menit yang dirinya habiskan di apartment Alex ini.

Jihan berjalan menuju pintu apartment cowok itu untuk keluar. Namun saat dirinya melewati Alex, Jihan dapat melihat pupil mata cowok itu terus menatap dirinya sampai Jihan menghilang dari pandangan Alex.

Jihan menutup pintu apartment Alex saat dirinya sudah sampai di depan pintu itu.

Tubuhnya terdiam sambil berdiri di depan sana dalam seraya menatap pintu apartment nya sendiri yang kini hanya berada 5 langkah di depan Jihan.

Melangkahkan kakinya, Jihan akhirnya memutuskan untuk pulang ke apartmentnya. Dirinya hanya perlu membuka pintu itu dan langsung berlari menuju kamarnya lalu mengunci pintu kamarnya... kan?
Pikir cewek itu sedikit ragu.

Setelah keterdiaman-nya yang cukup lama di depan pintu, Jihan akhirnya memutuskan untuk membuka kenop pintu itu.

Dan benar saja, saat dirinya membuka pintu itu, hal pertama yang Jihan lihat adalah abang-nya beserta teman-temannya yang berjumlah 4 orang tengah mabuk di depan ruang tv.

Sontak seluruh orang di dalam sana langsung menatap ke arah Jihan sesaat setelah dirinya membuka pintu, membuat tubuh Jihan sedikit bergetar dan tak sadar jika sedari tadi dirinya terdiam di depan pintu.

"Ngapain lo di sana?"
Brian bertanya sambil menatap Jihan tak fokus. Jihan dapat melihat mata abangnya terlihat sangat merah. Sudah berapa botol yang cowok itu habiskan?

Tersadar dari lamunannya, Jihan dengan cepat langsung menutup pintu dan berlari ke arah kamarnya dengan kepala tertunduk.

Seperti nya mereka terlalu mabuk, hingga sudah tak bisa bergerak seperti itu.
Entah dirinya harus bersyukur atau miris tentang ini.

Memutar kenop pintu kamarnya nya, Jihan lalu mengunci kamarnya agar tak ada siapapun yang dapat masuk ke dalam kamarnya.

Dirinya lalu meletakkan tas ranselnya di lantai dan mulai membuka seragamnya untuk mandi.

Saat sedang terdiam di bawah pancuran air shower, Jihan tiba-tiba teringat akan perkataan Alex tadi yang menyuruhnya untuk tinggal seatap dengan cowok itu.

"Alex terlihat santai berkata seperti itu, apa memang dia udah sering ngajak cewek nginep bareng?" Tanya Jihan pada dirinya sendiri sambil melamun.

Dear Alex, Count Me In [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang