[Maaf, cerita ini tidak untuk diterbitkan🙏🏻]
Jihan mengetuk pintu unit apartment Alex, cowok yang tinggal berhadapan dengan unit apartment Jihan. Pipi cewek itu terlihat lebam dengan air mata mengalir, namun herannya wajah cewek itu terlihat datar...
Jihan menyerahkan helmnya kepada Gerald saat mereka sudah sampai di tempat tujuan. Saat tadi Jihan mengatakan jika tujuan dirinya adalah ke apartment Alex, entah mengapa Jihan merasa perlakuan cowok itu langsung berubah drastis kepadanya.
Gerald langsung melajukan motornya dengan kecepatan penuh, yang membuat Jihan demi Tuhan hampir saja terjungkal ke belakang, lalu juga cara menyetir cowok itu yang terlihat ugal-ugalan. Dan sekarang, Gerald langsung mengambil sodoran helm Jihan tanpa menatap cewek itu, yang setelahnya langsung menancapkan gas dan pergi dari sana tanpa sempat Jihan pamit dan berterima kasih kepada cowok itu.
Sedangkan Jihan, cewek itu terlihat terdiam menatap punggung Gerald yang perlahan menjauh. Otak cewek itu seperti tengah memikirkan sesuatu.
Sampai saat batang hidung Gerald sudah tak terlihat, Jihan baru membalikkan badannya dan berjalan masuk ke dalam apartment.
___
Jihan membuka kunci pintu apartment dengan sedikit tergesa. Jihan agaknya khawatir dengan keadaan Alex saat ini.
Saat pintu terbuka, dirinya langsung dihadapi dengan keadaan Alex yang tengah tertidur tengkurap di atas sofa dalam keadaan berantakan, disana juga terlihat ada seorang laki-laki yang mengaku adik Alex sebelumnya, berada di samping cowok itu.
"Alex, kenapa?" Jihan bergegas menghampiri Alex. Jihan tak bohong jika dirinya benar-benar sangat khawatir dengan kondisi Alex saat ini.
"Dia dari kemaren malem mabok terus-terusan sampe pagi."
Jihan ternganga mendengar itu.
Cowok ini sebenarnya kenapa?
"Sorry gue ngehubungin lo mendadak. Gue ga tau kata sandi hp dia, jadi gue ngehubungin nomor darurat, ternyata lo."
Dengan cepat Jihan menghampiri Alex dan memeriksa keadaan cowok itu.
Jihan memegang kening Alex, mencoba mengecek apakah Alex deman atau tidak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Demam. Dia udah makan?"
Terlihat cowok itu menggeleng.
"Gue Sam, Samuel. Lo Jihan kan?"
Jihan menatap cowok itu sejenak, lalu mengangguk.
Jihan yang sedari tadi matanya fokus ke arah Alex, mendadak terkejut saat melihat ternyata di samping cowok itu terdapat sosok lain yang juga sedang tertidur di atas sofa, sosok berbulu yang memakai baju hitam.
"I-ini, kucing siapa?" Tanya Jihan terkejut.
Sam yang ditanya seperti itu mendadak terdiam.
"Punya oma, tapi oma baru aja meninggal. Jadi di bawa kesini sama Alex."
Jihan menolehkan kepalanya dengan cepat, menatap Sam sambil ikut terdiam.