-1-

1.4K 156 25
                                        

Dengan menyeret koper miliknya, seorang yeoja berambut blonde berjalan keluar dari area bandara dan dia langsung disambut oleh supir kepercayaan keluarganya.

"June Oppa" sapa Chaeyoung senang.

June, supir keluarga Chaeyoung itu sontak tersenyum tipis "Chaeyoung, selamat kembali"

Chaeyoung ikut tersenyum. Berada di Australia selama 3 tahun membuatkan dirinya benar benar merindui negara kelahiran kedua orang tuanya itu.

Chaeyoung bekerja sebagai seorang Dokter dirumah sakit di Australia dan sekarang sudah saatnya dia dipindahkan kerumah sakit yang berada di Seoul membuatkan dia bisa kembali berkumpul bersama keluarganya.

"Oppa, ayo pulang. Aku sudah tidak sabar untuk bertemu Mama sama Papa"

June mengangguk dan bergegas memasukkan koper Chaeyoung kedalam bagasi mobil. Setelah itu, dia langsung membawa Chaeyoung pergi dari sana.




Tidak butuh waktu yang lama, mereka akhir tiba dimansion keluarga Park. Dahi Chaeyoung mengernyit ketika melihat beberapa mobil yang terparkir dihalaman mansionnya.

"Oppa, siapa yang bertamu?"

"Mereka teman Om sama Tante" sahut June.

Chaeyoung mengangguk faham "Biar aku saja" dia mengambil kopernya dari June dan berjalan memasuki mansionnya.

"Chaeyoung-ah!" Minyoung, sang Mama langsung menyambut kepulangannya dengan memberikan pelukan yang cukup erat.

"Akhirnya kamu pulang" Seojoon, sang Papa juga ikut memeluk satu satunya anaknya itu.

"I miss you guys" ujar Chaeyoung mengecup pipi kedua orang tuanya secara bergantian.

"Kita juga kangen banget sama kamu" sahut Minyoung.

"Chaeyoung, ini ada sahabat Papa sama Mama. Itu Tante Tiffany sama Om Nickhun"

"Annyeonghasaeyo Om, Tante" sapa Chaeyoung membungkuk sopan.

Pandangan Chaeyoung tertuju kearah sosok yang juga ada disana. Cowok itu hanya menatap Chaeyoung dengan datar membuatkan Chaeyoung bergidik ngeri.

"Ini anak Om, namanya Limario Liam. Bisa dipanggil Lim atau Liam" jelas Nickhun.

Chaeyoung mengangguk faham dan memberikan senyumannya kepada Limario namun cowok itu hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Maaf ya, kelakuan Limario memang seperti itu. Dia cuek sama cewek. Mungkin dia malu" ujar Tiffany merasa tidak enak atas kelakuan sang anak.

"Tidak apa apa Tante, aku mengerti" sahut Chaeyoung walaupun dia sudah terlanjur kesal sama sosok Limario.

"Ayo duduk Chae. Ada yang perlu kita bahas" ujar Seojoon.

Chaeyoung meletakkan kopernya ditangga dan dia berganjak duduk disofa disamping sama Mama.

"Baiklah Chaeyoung, sebenarnya kedatangan keluarga Om kesini adalah untuk melamar kamu untuk dijadikan istri kepada Limario"

Chaeyoung sontak terbeku ketika mendengar penuturan Nickhun. Apa apaan ini? Dia fikir Papa nya memberikan kejutan atas kepulangannya itu namun kenapa kejutan ini yang diberikan?

"Sudah dari kecil kita ingin menjodohkan kalian dan sepertinya ini saat yang tepat" lanjut Seojoon.

"T-tapi ini terlalu cepat Pa. Chae bahkan baru kembali kesini" ujar Chaeyoung berharap agar sang Papa mengerti dirinya.

"Maafkan Papa Chae. Ini juga adalah keinginan Opa kamu sebelum dia meninggal" ujar Seojoon.

"Kenapa harus sama Limario? Aku bahkan baru saja bertemu sama dia"

"Kata siapa? Apa kamu lupa sama Rio? Teman TK kamu dulu?"

"Rio?" Ulang Chaeyoung. Dia menatap Limario dengan tatapan yang sulit diartikan "Tidak mungkin Rio gue yang imut dulu berubah menjadi kulkas seperti ini bukan?"

"Papa tahu ini terlalu cepat untuk kamu tapi Papa hanya inginkan yang terbaik untuk kamu. Lagian umur kamu juga sudah 25 tahun. Fikiran kamu juga sudah matang jadi Papa yakin kamu bisa menjadi istri yang baik untuk Limario" lanjut Seojoon.

Chaeyoung menelan ludahnya dengan kasar ketika semua pandangan kini sudah tertuju kepadanya "A-apa Lim menerima perjodohan ini?" Tanya Chaeyoung terbata bata.

"Lim menerimanya makanya Om sama Tante langsung kesini setelah Papa kamu bilang kalau kamu akan pulang hari ini" sahut Nickhun.

"Tai! Kalau gue tahu dari awal, gue pasti tidak akan pulang" batin Chaeyoung.

Limario menatap Chaeyoung dengan malas. Sejujurnya, dia memang tidak ingin menerima perjodohan itu namun dia tidak bisa menolaknya karena itu juga adalah keinginan Oma nya sebelum Oma nya meninggal.

"Chae, perjodohan itu tidak buruk kok. Mama sama Papa juga menikah gara gara perjodohan tapi kita bahagia. Mama yakin Lim bisa menjadi suami yang baik untuk kamu. Lagian dulu dia sering melindungi kamu bukan?" Ujar Minyoung ketika melihat sang anak yang masih kelihatan ragu.

"Apa gue terima saja? Mungkin juga Mark akan berhenti mengganggu gue setelah gue punya suami" batin Chaeyoung.

Dia menatap Limario juga yang juga menatapnya itu "Baiklah, aku terima" putusnya pada akhirnya.

Kedua orang tuanya bersama kedua orang tua Limario sontak bernafas dengan lega.

"Lim, mendingan kamu bawa Chae keluar. Kalian pasti butuh waktu berdua bukan?" Usul Nickhun.

Limario mendengus dan dia sontak bangkit berjalan keluar dari mansion.

Chaeyoung pula menatap kepergian calon suaminya itu dengan bingung.

"Pergi susul calon suami kamu" ujar Seojoon.

"Ha?" Cengo Chaeyoung.

Nickhun terkekeh "Limario memang seperti itu. Kamu susul saja dia"

Chaeyoung tersenyum palsu "Baiklah" dengan segera dia bangkit dan bergegas menyusul Limario.














  Kalo Chaeyoung bar bar, seru gak??

   Tekan
    👇

Surrender ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang