-37-

1K 152 44
                                    

Seteleh selesai makan malam, Seojoon bersama Minyoung akhirnya akan berangkat keluar kota dengan dihantar oleh June yang masih menjadi supir kepercayaan keluarga mereka.

"Oppa, bawa mobilnya hati hati ya. Kalau Oppa mengantuk, mendingan istirahat saja" nasihat Chaeyoung.

June tersenyum "Iya Chae. Kamu tenang saja, Oppa akan memastikan Om sama Tante baik baik saja"

"Oppa juga harus memastikan diri Oppa baik baik saja loh" ujar Chaeyoung terkekeh kecil.

June ikut terkekeh "Baiklah princess"

Limario yang melihat interaksi mereka dari jauh itu pula hanya mampu menahan rasa cemburunya. Sekarang dia mengerti perasaan Chaeyoung disaat dirinya bermesraan bersama Jennie.

Hah~

Semuanya memang salahnya sendiri si. Tapi sekarang dia takut. Bagaimana jika Chaeyoung memilih untuk tetap bercerai darinya dan menikah sama orang lain? Apa dia sanggup melihat istri dan anaknya itu mempunyai keluarga yang lain? Ck, membayangkannya saja sudah mampu membuatkan hati Limario panas.

"Apa apaan si tuh cowok!" Gerutu Limario menatap June dengan tatapan kesal.

Matanya sontak melotot ketika melihat Chaeyoung beralih memeluk June. Sial! Dia benar benar sudah terpancing perasaan cemburunya "Chaeyoung" panggilnya menghampiri sang istri.

"Apa?" Cuek Chaeyoung.

Limario berdehem "Liam mau susu" nih bapak malah menggunakan anak.

Chaeyoung beralih menatap June "Baiklah Oppa, aku masuk dulu ya"

"Iya Chae" sahut June.

Setelah Chaeyoung masuk kedalam mansion, keluarlah sosok Minyoung bersama Seojoon yang membawa koper mereka. Dengan segera June membantu mereka dengan memasukkan koper itu kedalam bagasi mobil.

"Lim, Mama sama Papa berangkat duluan ya. Tolong jagakan Chaeyoung sama Liam dengan baik. Ini peluang kedua untuk kamu. Jika kamu melakukan kesalahan lagi, Papa tidak akan memberikan peluang lagi untuk kamu" ujar Seojoon dengan serius.

"Baiklah Pa. Papa sama Mama tidak perlu khawatir. Lim akan menjaga mereka" sahut Limario.

Seojoon mengangguk lalu menyusul sang istri yang sudah memasuki mobil. Akhirnya mobil yang dikendarai oleh June meluncur pergi meninggalkan perkarangan mansion.



"Liam, ini susu" Chaeyoung menghampiri sang anak dengan membawa segelas susu.

Liam yang lagi asyik menonton kartun di tv itu sontak menatap sang Mama "Susu? Kapan Liam bilang Liam mau susu?" Polosnya.

"Loh, tadi Papa bilang kalau Liam mau susu" bingung Chaeyoung.

"Tapi Liam tidak ngomong sama Papa" balas Liam.

Chaeyoung mendengus. Sekarang dia sadar kalau dia hanya dipermainkan oleh sang suami "Ya sudah, tidak apa apa. Kamu minum saja susu ini terus nanti tidur ya"

"Okay Mama" patuh Liam.

Chaeyoung bangkit dan berganjak menghampiri Limario yang baru mengunci pintu mansion "Kenapa kamu bohong?"

"Maksud kamu?" Beo Limario.

"Kapan Liam bilang dia mau susu huh?"

Limario mengusap tengkuk belakangnya dengan canggung lalu dia tersenyum kaku "Aku fikir Liam memang minum susu sebelum tidur"

"Tapi sekarang masih jam 8. Biasanya Liam meminum susu jam 9. Jadi, kenapa kamu bohong sama aku?"

"Fine! Aku hanya cemburu melihat kamu memeluk June" jujur Limario pada akhirnya.

Surrender ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang