-15-

894 158 41
                                        

Setelah menghantar Jennie pulang, Limario langsung melajukan mobilnya untuk menuju kemansion orang tuanya. Tadi, Nickhun tiba tiba saja mengirim pesan kepadanya untuk segera kemansion makanya sekarang Limario benar benar yakin kalau sang Mommy akan ikut mengomelinya.

Hah~

Pasrah saja deh. Lagian dia fikir itu bukan salahnya si. Memangnya salah keluar makan bersama sahabat?

"Aku pulang" Limario menghampiri kedua orang tuanya yang sudah menunggu diruang tamu mansion "Bukannya tadi Daddy ingin aku menelfon Daddy? Tapi kenapa sekarang Daddy mau aku langsung kesini saja?"

"Ada banyak yang perlu kita bahas" ujar Nickhun.

"Ternyata kamu masih akrab ya sama Jennie" ujar Tiffany.

"Mom, aku sama Jennie hanya sahabat" ujar Limario.

"Sahabat? Kamu bahkan membiarkan istri kamu pulang bersama taksi agar kamu bisa keluar bersama Jennie?" Sambar Nickhun.

"G-gimana Daddy bisa tahu?" Limario menelan ludahnya dengan kasar.

"Jangan fikir Daddy tidak punya orang orang untuk memantau kamu Lim!"

Limario menghela nafasnya dengan kasar "Dad, aku sudah gede. Daddy tidak perlu mengirim orang orang untuk memantau aku lagi" protesnya.

"Lim, untuk sekarang Mommy mau kamu mendengarkan Mommy" tegas Tiffany.

"Arreosso. Mommy mau ngomong apa?" Tanya Limario.

"Kamu sayang Mommy?"

"Pertanyaan apaan itu? Sudah jelas aku menyayangi Mommy"

"Apa kamu pernah melihat Daddy kamu keluar sama teman ceweknya sehingga dia mengabaikan Mommy?"

"Tidak. Dan kalau hal itu terjadi juga, Lim tidak akan tinggal diam. Lim akan memberikan hukuman kepada Daddy"

"Terus gimana sama istri kamu? Kamu keluar sama cewek lain sehingga mengabaikan istri kamu. Apa kamu tidak fikir kalau Mommy bisa saja ada diposisi istri kamu itu?"

Limario bungkam. Astaga, dia sudah terjebak sama omongannya sendiri.

"Perjodohan kalian itu direncanakan oleh Daddy sama Mommy. Kamu tidak ada hak untuk menyalahkan Chaeyoung atas apa yang terjadi. Lim, Chaeyoung itu wanita dan Daddy tidak pernah mengajarkan kamu untuk menyakiti hati wanita" ujar Nickhun.

"Apa kamu lupa kalau dulu kamu menangis gara gara ditinggal sama Jennie? Kamu sendiri yang setuju untuk menikah sama Chaeyoung tapi kenapa kamu tidak menghargai istri kamu? Berubahlah Lim. Mommy mohon sama kamu" lanjut Tiffany.

Jika sang Mommy sudah memohon seperti itu, Limario sudah tidak bisa membantah lagi.

"Arreosso. Maafkan aku Mom, Dad" ujar Limario pada akhirnya.

"Minta maaf sama Chaeyoung" ujar Nickhun.

Limario mengangguk "Baiklah Dad"

"Ngomong ngomong, Jihan tinggal bersama kalian bukan?" Tanya Tiffany.

"Iya Mom" sahut Limario.

"Semoga saja dia bisa akrab sama Chaeyoung. Kalau dia bikin ulah, bilang saja sama Mommy"

"Iya. Lim pulang duluan ya" pamit Limario dibalas anggukan oleh kedua orang tuanya.

*

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam namun Limario belum memasuki mansionnya. Dia hanya berada didalam mobil dan merenung semua kisah hidup yang dijalani olehnya selama ini.

"Lim, kita terpaksa putus"

"Mwoya!? Jangan bercanda Jen. Kamu tahu aku tulus mencintai kamu bukan?"

"Aku tahu Lim tapi aku dijodohkan oleh orang tua aku. Aku bakalan menjadi tunangan Jisoo"

"Biar aku ketemu orang tua kamu dan melamar kamu. Aku tidak ingin kehilangan kamu"

"Maaf Lim, aku tidak yakin Daddy sama Mommy bakalan menerima kamu"

"Wae Jennie-ah?"

"Kamu seorang Dokter Lim. Orang tua aku tidak ingin aku mempunyai pasangan yang juga seorang Dokter. Mereka takut kita sama sama sibuk dan tidak ada waktu untuk mengurus anak anak kita nanti"

"Tapi Jen-"

"Maafin aku Lim. Aku tidak bisa menolak perjodohan itu"

*

"Lim, kamu sama Jennie sudah putus bukan?"

"Iya Dad"

"Baguslah"

"Maksud Daddy? Daddy senang melihat anak Daddy putus!?"

"Bukan seperti itu maksud Daddy. Asal kamu tahu, sudah dari kecil kamu dijodohkan oleh Oma Opa kamu. Mereka mau kamu menikahi Chaeyoung, teman waktu kecil kamu"

"Itu keinginan Oma sama Opa?"

"Iya Lim. Itu keinginan terakhir mereka"

"Baiklah, Lim setuju demi mereka"

Limario mengusap wajahnya dengan kasar "Aku sendiri yang menerima perjodohan ini tapi kenapa aku malah membenci Chaeyoung? Ya Tuhan, apa yang sudah aku lakukan?" Gumamnya.

Akhirnya dia berganjak turun dan memutuskan untuk memasuki mansion.






"Cepatan dong!" Teriak Jihan.

"Iya sebentar" dengan buru buru Chaeyoung menghampiri Jihan dengan membawa segelas susu coklat hangat.

Tadi, tiba tiba saja Jihan mengetuk pintu kamarnya dan memintanya untuk menyiapkan segelas susu hangat.

Tidak ingin adek iparnya itu semakin marah, Chaeyoung langsung saja menyediakan susu hangat yang diinginkan.

"Bikin minuman saja lama! Dasar tidak becus! Kenapa si lo bisa menikah sama Oppa gue!? Seharusnya Jennie Eonnie yang menikah sama Oppa gue!" Sentak Jihan.

"Jihan Evelyn Manoban!" Suara deep voice milik Limario kedengaran.

"Apa yang kamu lakukan!?" Limario menghampiri mereka.

"Aku hanya meminta istri Oppa itu menyiapkan susu coklat tapi dia tidak becus" sahut Jihan.

Limario menghembuskan nafasnya dengan kasar "Kamu bukan anak kecil lagi. Kamu bisa melakukannya sendiri. Chaeyoung ini Kakak ipar kamu, bukan pembantu kamu! Kalau kamu bikin ulah lagi, mendingan kamu tinggal saja sama Mommy Daddy!" Tegas Limario.

Dia menggandeng Chaeyoung lalu membawa istrinya itu kekamar.

"Maafin Jihan ya" ujar Limario.

Chaeyoung hanya mengangguk dan menunduk. Namun Limario tiba tiba memeluknya membuatkan badannya tersentak "Maafkan saya juga" bisik Limario membuatkan Chaeyoung menelan ludahnya dengan kasar.












Limario berubah?🤭

  Tekan
    👇

Surrender ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang