-23-

929 170 52
                                        

Setelah mendengar semua cerita daripada sang anak, Seojoon benar benar merasa marah. Ingin sekali dia menghampiri menantunya itu namun Chaeyoung terus saja menghalangnya.

"Maafkan Mama sama Papa. Andai saja kita tidak menjodohkan kamu, ini semua tidak akan terjadi" ujar Minyoung merasa bersalah.

"Tidak apa apa Ma. Aku tidak menyalahkan kalian. Ini mungkin sudah takdir aku. Lagian aku bahagia kok menikah sama Lim. Hanya saja jodoh aku sama dia sampai disini saja" ujar Chaeyoung.

"Kenapa kamu tidak pernah bilang sama Papa soal anak angkat keluarga Manoban itu?" Tanya Seojoon.

"Aku fikir aku bisa membuatkan dia menerima aku sebagai Kakak iparnya tapi ternyata aku salah" sahut Chaeyoung.

"Biar Papa yang ngomong sama mertua kamu soal ini"

"Jangan Pa!" Halang Chaeyoung.

"Mereka berhak tahu soal ini Chae! Pernikahan kamu sama Lim itu sudah menyatukan 2 keluarga dan jika terjadi masalah antara kalian, itu juga memberi dampak kepada keluarga" ujar Seojoon lalu dia bangkit "Ayo Sayang kita kerumah mereka sekarang"

"Baiklah" sahut Minyoung. Dia mengusap pipi Chaeyoung "Tenang saja. Biar Mama sama Papa uruskan masalah ini. Mendingan kamu istirahat saja. Ini sudah malam"

"Arreosso Mama" pasrah Chaeyoung.


*

Kini Seojoon bersama Minyoung sudah berada dimansion keluarga Manoban. Mereka tidak peduli jam yang sudah menujukkan pukul 9 malam itu. Pokoknya masalah anak anak mereka harus diselesaikan dengan segera.

"Kami cukup kaget dengan kedatangan kalian secara tiba tiba. Sebenarnya ada apa?" Tanya Nickhun.

"Kami kesini juga tidak mau basa basi. Ini tentang masalah anak anak kita" ujar Seojoon serius.

"Ada apa sama mereka? Bukannya pernikahan mereka baik baik saja?" Bingung Tiffany.

"Awalnya semuanya memang baik baik saja tapi tadi Limario sudah mengusir Chaeyoung" ujar Minyoung.

"Mwoya? Kenapa bisa!?" Nickhun sama Tiffany tidak bisa menutupi rasa kaget mereka.

"Semuanya gara gara anak angkat kalian" ujar Seojoon.

"Jihan? Apa yang sudah Jihan lakukan?" Tanya Nickhun.

"Selama ini Jihan tidak pernah menerima Chaeyoung sebagai Kakak iparnya. Dia bersikap seolah Chaeyoung sosok asing. Dia bilang kalau hanya Jennie yang berhak untuk menjadi istri Limario" jelas Seojoon.

Nickhun sama istrinya menghela nafas dengan kasar "Maafkan Jihan. Dia memang cukup akrab sama Jennie" ujar Tiffany merasa bersalah.

"Tindakan yang Jihan lakukan sudah keterlaluan. Dia memfitnah Chaeyoung. Dia bilang Chaeyoung membawa masuk cowok kemansion bahkan dia bilang kalau Chaeyoung sama cowok itu berciuman. Lim lebih percaya sama Jihan dan memilih untuk mengusir Chaeyoung" lanjut Seojoon lagi.

"Kami percaya Chaeyoung tidak melakukan hal yang seperti itu. Selama ini Chaeyoung benar benar mencintai Limario. Jika dari awal Chaeyoung tidak mencintai Limario, sudah pasti dia menggugat cerai bukan?" Lanjut Minyoung.

"Anak itu benar benar ya!" Gumam Tiffany yang kesal sama ulah anak angkatnya. Sekarang dia mengerti alasan Jihan yang memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya disana.

"Perlakuan Limario kepada Chaeyoung berbeda sama perlakuan Limario kepada Jennie. Sepertinya Limario masih mencintai Jennie. Andai saja aku tahu dari awal, aku tidak akan sepakat untuk menjodohkan Chaeyoung sama Limario. Hah~ sekarang Chaeyoung yang menderita" ujar Seojoon dengan sedih.

"Joon, maafkan aku. Aku sama Tiffany terlalu sibuk sama urusan kami sehingga kami tidak tahu masalah yang menimpa anak anak kita. Dan untuk Jihan, biar kami yang menguruskannya" ujar Nickhun merasa tidak enak.

"Kalau Limario ingin menceraikan Chaeyoung, silakan saja. Kami menunggu surat penceraiannya" ujar Seojoon. Dia bangkit lalu berganjak keluar dari mansion.

"Maafkan sikap Seojoon. Dia memang benar benar marah saat ini. Kalau tidak ada apa apa lagi, kami permisi" ujar Minyoung lalu dia menyusul sang suami.

Nickhun menghembuskan nafasnya dengan kasar "Hubungi anak anak kamu. Bilang sama mereka untuk kesini sekarang!" Tegasnya.

Tiffany mengangguk patuh dan dia langsung menghubungi Limario.

30 menit kemudian, sosok yang dihubungi akhirnya datang bersama Jihan.

"Dimana Chaeyoung?" Tanya Tiffany berpura pura.

"A-ah, Chaeyoung lagi dirumah sakit" sahut Limario berbohong.

"Apa kamu fikir Daddy sama Mommy tidak tahu apa yang terjadi?" Sinis Nickhun.

"Maksud Daddy?"

"Kamu sudah mengusir Chaeyoung bukan?!" Marah Nickhun.

"Dad, bukan aku yang mengusir dia. Tapi dia sendiri yang memilih untuk pergi" ujar Limario membela dirinya.

"Dia pergi juga gara gara kamu! Kamu yang belum bisa menerima dia dan malah selingkuh sama mantan kamu itu!" Balas Nickhun.

"Dad, Limario Oppa tidak bersalah. Wanita itu yang selingkuh. Dia ciuman sama cowok dimansion. Aku punya buktinya" Jihan mengeluarkan ponselnya.

Dengan segera Tiffany merebut ponsel itu dan-

Brukkkk

Dia membantingnya kelantai sehingga ponsel itu retak.

"Mommy, apa yang-"

Plakkkk

Kali ini pipi Jihan yang menjadi sasaran amukan Tiffany.

"Kamu fikir Mommy bodoh hah! Gara gara kamu, rumah tangga Oppa kamu hancur! Kamu keterlaluan Jihan!"

Jihan memegang pipinya yang terasa perih itu "Tapi Mom-"

"Tapi apa!? Apa kamu fikir Chaeyoung bodoh? Kalau dia mau selingkuh, kenapa juga dia membawa cowok itu kemansion!? Cukup Jihan! Mommy sudah muak sama sandiwara kamu! Kamu memang anak yang tidak tahu diuntung! Mommy menyesal karena mengadopsi kamu!" Sambar Tiffany dengan nafas yang memburu.

Dia beralih menatap Limario "Dan untuk kamu Lim, kalau kamu mau menikah sama mantan kamu itu, silakan saja. Tapi setelah mantan kamu itu sah menjadi istri kamu, kamu kehilangan Mama! Anggap saja Mama kamu sudah mati!"

Deg














Semoga cepat sembuh Chu😭

-1/6/2023-
💔



  Tekan
    👇

Surrender ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang