𝟭𝟮 ⋆ Selection Hat

880 90 1
                                    

Setelah sambutan selamat datang dari Peeves, yang terasa lebih ke perundungan dengan bom airnya, semua murid masuk ke Aula Besar sesuai dengan perintah Profesor McGonagall dengan rombongan besar yang basah kuyup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sambutan selamat datang dari Peeves, yang terasa lebih ke perundungan dengan bom airnya, semua murid masuk ke Aula Besar sesuai dengan perintah Profesor McGonagall dengan rombongan besar yang basah kuyup. Cassiopeia, Harry, Ron, dan Hermione berjalan terpeleset-peleset menuju pintu ganda di sebelah kanan. Ron bergumam marah-marah ketika menyeka rambutnya yang basah dari wajahnya.

"Berhenti menyeka rambut mu, Ron, airnya kemana-mana," tegur Cassiopeia, gadis itu sudah jengah terkena cipratan air dari seluruh tubuh Ron.

Ron mendengus kesal. "Ini semua salah Peeves!"

"Kita sudah basah sebelum Peeves datang dengan bom airnya," kata Harry pasrah.

"Yeah," kata Hermione, setuju. "Harry benar, lagipula kita semua basah kuyup, nikmati saja."

Saat masuk, Aula Besar tampak megah seperti biasanya, didekorasi untuk pesta awal tahun ajaran. Piring-piring dan piala-piala emas berkilauan tertimpa cahaya ratusan lilin yang melayang di atas meja-meja. Keempat meja asrama penuh sesak oleh anak-anak yang ramai berceloteh. Di ujung aula, para guru duduk di belakang meja kelima, menghadap ke arah murid-murid mereka. Di dalam aula jauh lebih hangat. Cassiopeia, Harry, Ron, dan Hermione berjalan melewati meja Slytherin, Ravenclaw, dan Hufflepuff. Untuk sesaat, mata Cassiopeia bertemu dengan mata Cedric. Entah kebetulan atau apa, gadis itu merasakan bahwa kedatangannya sudah dilihat oleh Cedric bahkan sebelum ia menoleh ke meja Hufflepuff untuk mencari laki-laki itu.

"Dia tersenyum kepadamu." bisik Hermione, Cassiopeia tidak banyak bicara, karena pada dasarnya Cedric memang ramah kepada semua orang dan sering tersenyum.

Mereka akhirnya duduk bersama anak-anak Gryffindor lainnya di meja paling ujung, di sebelah Nick si Kepala-Nyaris-Putus, hantu Gryffindor. Seputih mutiara dan semi-transparan, Nick malam ini memakai baju ketatnya yang biasa, tapi dengan rimpel ekstra besar, yang berfungsi ganda, yakni bernuansa pesta dan sekalian untuk menyangga agar kepalanya tidak terlalu bergoyang di atas lehernya yang nyaris putus.

"Selamat malam," kata Nick, tersenyum dan menyapa keempat anak yang baru saja duduk itu.

Cassiopeia menengadah untuk menatap Nick yang melayang di atas kepalanya. "Malam, Nick. Apa kabar?" tanyanya dengan ramah.

"Kabar ku baik, tentu saja. Senang melihat anak-anak sudah kembali ke Hogwarts." kata Nick si Kepala-Nyaris-Putus, ia memandang berkeliling seperti orangtua yang bangga melihat anak-anaknya.

Harry yang duduk di samping Cassiopeia kelihatan melepas sepatunya, menuang air dari dalamnya. "Mudah-mudahan seleksinya cepat, aku sudah lapar sekali."

"Harusnya lebih cepat lebih bagus," kata Ron, yang sama-sama sudah lapar.

Saat itu, terdengar suara tinggi melengking, terengah, berteriak dari ujung lain meja.

"Hai, Harry!"

Itu Colin Creevey, anak kelas tiga. Baginya Harry semacam pahlawan. Jadi Cassiopeia tidak heran melihat bagaimana Colin Creevey yang bersemangat menghampiri Harry.

I've Got My Eye On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang