𝟮𝟬 ⋆ His Confession

845 109 18
                                    

Begitu piring-piring emas telah dibersihkan, Profesor Dumbledore berdiri lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu piring-piring emas telah dibersihkan, Profesor Dumbledore berdiri lagi. Ketegangan yang menyenangkan memenuhi aula. Cassiopeia berusaha memfokuskan dirinya kedepan, namun berulang kali gagal karena matanya terus-terusan mencari sosok Cedric. Beberapa kursi dari mereka, Fred dan George mencondongkan tubuh ke depan, menatap Profesor Dumbledore penuh konsentrasi.

"Saatnya telah tiba," kata Profesor Dumbledore, tersenyum berkeliling ke arah lautan wajah yang mendongak. "Turnamen Triwizard akan segera dimulai. Aku ingin menyampaikan beberapa patah kata sebelum petinya dibawa masuk."

"Apa?" gumam Harry, Ron mengangkat bahu tanda ia tidak tahu.

"Sekadar memperjelas prosedur yang akan kita ikuti tahun ini. Tapi pertama-tama, izinkan aku memperkenalkan, bagi yang belum mengenal mereka, Mr Bartemius Crouch, Kepala Departemen Kerjasama Sihir Internasional." Di sana-sini terdengar tepukan sopandan. "Dan, Mr Ludo Bagman, Kepala Departemen Permainan dan Olahraga Sihir."

Terdengar tepukan yang lebih keras untuk Ludo Bagman mungkin karena ketenarannya sebagai Beater, atau sederhana saja, karena dia tampak jauh lebih menyenangkan. Dia menyambutnya dengan lambaian riang, sementara Bartemius Crouch tidak tersenyum ataupun melambai ketika namanya disebut. Kumis sikat giginya dan belahan rambutnya yang super rapi tampak aneh sekali di sebelah rambut dan jenggot panjang Profesor Dumbledore.

"Mr Bagman dan Mr Crouch telah bekerja tidak kenal lelah selama beberapa bulan terakhir ini mempersiapkan penyelenggaraan Turnamen Triwizard,"
Profesor Dumbledore meneruskan, "dan mereka akan bergabung denganku, Profesor Karkaroff, dan Madame Maxime dalam dewan juri yang akan menilai usaha para juara."

Begitu kata "juara" disebut, perhatian anak-anak yang mendengarkan semakin tajam. Mungkin Profesor Dumbledore memperhatikan keheningan yang mendadak melanda, karena dia tersenyum ketika berkata. "Petinya, tolong, Mr Filch."

Mr Filch, yang sejak tadi bersembunyi tanpa ada yang memperhatikan di sudut aula yang jauh, sekarang mendekati Profesor Dumbledore dengan menggotong peti kayu besar bertatahkan permata. Peti itu tampak sudah sangat tua. Gumam ketertarikan terdengar di antara anak-anak.

"Instruksi pelaksanaan tugas-tugas yang akan dihadapi para juara tahun ini sudah diperiksa oleh Mr Crouch dan Mr Bagman," kata Profesor Dumbledore ketika Mr Filch meletakkan peti itu dengan hati-hati di atas meja di depannya, "dan mereka sudah menyelesaikan persiapan yang dibutuhkan untuk masing-masing tantangan. Akan ada tiga tugas, dilaksanakan dalam rentang waktu sepanjang tahun ajaran, dan ketiga tugas ini akan mengetes para juara dalam berbagai hal kecakapan sihir mereka, keberanian mereka, kelihaian mereka menarik kesimpulan, dan tentu saja kemampuan mereka dalam menghadapi bahaya."

Mendengar kata terakhir Profesor Dumbledore, Aula Besar total sunyi senyap, seakan tidak seorang pun bernapas.

"Seperti yang telah kalian ketahui, tiga juara akan bersaing dalam turnamen," Profesor Dumbledore meneruskan dengan tenang, "satu juara dari masing-masing sekolah yang berpartisipasi. Mereka akan dinilai berdasarkan bagaimana prestasi mereka dalam masing-masing tugas, dan juara yang mengumpulkan jumlah nilai terbanyak setelah pelaksanaan ketiga tugas akan memenangkan Piala Triwizard. Ketiga juara akan dipilih oleh penyeleksi yang tidak berpihak, Piala Api."

I've Got My Eye On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang