𝟯𝟮 ⋆ Everything is Getting Better

554 87 9
                                    

Tugas pertama ditutup dengan meriah oleh Ludo Bagman selaku komentator olahraga paling menjanjikan seantreo dunia sihir; mengingat dia juga Kepala Departemen Permainan dan Olahraga Sihir yang cukup bergairah dalam menjalankan tugasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tugas pertama ditutup dengan meriah oleh Ludo Bagman selaku komentator olahraga paling menjanjikan seantreo dunia sihir; mengingat dia juga Kepala Departemen Permainan dan Olahraga Sihir yang cukup bergairah dalam menjalankan tugasnya.

Keempat juara berhasil dengan tugas mereka, masing-masing memiliki bekas luka yang berbeda ketika selesai. Harry dan Viktor Krum berhasil menempati posisi pertama dengan nilai paling tinggi. Sementara itu, Cedric di posisi kedua, dan Fleur Delacour di posisi ketiga.

Cassiopeia, Hermione, dan Ron──yang entah kerasukan apa mengikuti mereka──berhenti di depan tenda para juara dengan napas tidak beraturan saking semangatnya.

"Kau sudah tidak marah pada Harry, Ron?" Cassiopeia memandang Ron heran, tetapi laki-laki itu hanya terkekeh canggung kemudian mereka masuk ke tenda dimana Harry berada.

"Harry, kau hebat sekali!" lengking Hermione sesaat setelah mereka masuk. Masih ada bekas kuku di pipinya yang tadi dicengkeramnya penuh ketakutan. "Kau
luar biasa! Betul!"

"Selamat, Harry." Cassiopeia ikut bicara.

Tetapi Harry memandang Ron, yang sekarang wajahnya sangat pucat dan menatap Harry seakan Harry adalah hantu.

"Harry," kata Ron, sangat serius, "siapa pun yang memasukkan namamu dalam piala itu ... kurasa mereka berusaha membunuhmu!"

Cassiopeia memandang kedua sahabat laki-lakinya itu waspada, menunggu reaksi Harry atas apa yang Ron katakan. Kalau-kalau Harry akan mengamuk dan memantrai Ron, dia sudah siap untuk menengahi.

Tetapi kemudian Harry bersuara. "Paham juga akhirnya kau," katanya dingin. "Perlu waktu cukup lama."

Cassiopeia dapat melirik Hermione yang berdiri dengan cemas di antara mereka, menatap Harry dan Ron bergantian. Ron membuka mulutnya dengan sangsi. Cassiopeia tahu Ron akan minta maaf kepada Harry, dan Harry mendadak memotong kesempatan Ron sebelum dia benar-benar bicara.

"Sudahlah," kata Harry sebelum Ron bisa berkata apa-apa. "Lupakan saja."

"Tidak," kata Ron, "seharusnya aku tidak ..."

"Lupakan saja," kata Harry. Ron nyengir gugup kepada Harry, dan Harry membalas nyengir.

Cassiopeia yang memandang mereka menghembuskan napas lega, akhirnya setelah beberapa minggu, keadaan kembali normal seperti yang dia dan Hermione harapkan. Air mata Hermione langsung bercucuran.

"Tidak ada yang perlu ditangisi" kata Harry, bingung melihat Hermione yang menangis sementara Cassiopeia tersenyum lega.

"Kalian berdua bodoh!" teriak Hermiome, menunjuk Harry dan Ron bergantian, mengentakkan kaki ke lantai tenda, air mata membasahi bagian depan jubahnya. Kemudian, sebelum salah satu dari mereka bisa mencegahnya, Hermione memeluk mereka berdua dan berlari pergi, menangis tersedu-sedu.

"Sinting," kata Ron, menggelengkan kepala. "Ada apa dengannya?" Sekarang Ron memandang Cassiopeia.

"Itu karena kalian," kata Cassiopeia, mengangkat bahu dan menurunkannya tidak peduli. "Tapi sekarang semuanya sudah membaik, kalian tidak boleh bertengkar lagi."

I've Got My Eye On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang