𝟮𝟭 ⋆ The Golbet of Fire

753 98 0
                                    

Setelah pengakuan Cedric yang begitu tiba-tiba, Cassiopeia dengan cepat kembali ke asrama Gryffindor tanpa sepatah katapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pengakuan Cedric yang begitu tiba-tiba, Cassiopeia dengan cepat kembali ke asrama Gryffindor tanpa sepatah katapun. Bahkan saputangan yang belum mendapat jawaban 'iya' agar bisa ia simpan untuknya tetap gadis itu bawa tanpa berpikir panjang. Sementara Cedric, laki-laki itu sudah berusaha mengejarnya, tapi Cassiopeia mengatakan bahwa dia butuh waktu sendiri untuk memproses segala informasi yang baru saja dia terima.

Cedric rupanya menurut──atau lebih tepatnya dia berusaha agar tidak ketahuan ketika mengikuti Cassiopeia sampai ke depan lukisan The Fat Lady untuk memastikan gadis itu sampai ke asramanya dengan selamat. Cedric tidak mungkin membiarkan Cassiopeia berjalan sendirian di koridor saat malam hari, maka jalan satu-satunya adalah dia mengikuti gadis itu diam-diam.

Keesokan harinya adalah hari Sabtu, dan Cassiopeia benar-benar tidak berniat menceritakan kepada siapapun hal yang terjadi kemarin malam di menara Astronomi, bahkan kepada Hermione atau Ginny sekalipun. Cassiopeia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia akan menyimpan kejadian itu hanya untuk dirinya sendiri, setidaknya sampai dia benar-benar percaya kejadian kemarin malam itu adalah kenyataan.

Biasanya setiap hari Sabtu sebagian besar anak-anak akan sarapan lebih siang. Meskipun demikian, ternyata bukan hanya Cassiopeia, Harry, Ron, dan Hermione yang bangun lebih awal dari kebiasaan mereka pada akhir pekan. Ketika mereka turun ke Aula Depan, mereka melihat kira-kira dua puluh anak sudah berada di situ, beberapa di antaranya mengunyah roti panggang, semuanya sedang menonton Piala Api. Piala itu diletakkan di tengah aula, di atas bangku yang biasanya menjadi singgasana Topi Seleksi. Garis tipis keemasan telah tergambar di lantai, membentuk lingkaran bergaris tengah, sekitar enam meter.

"Sudah ada yang memasukkan nama?" Ron menanyai seorang anak perempuan kelas tiga dengan bersemangat.

"Semua anak Durmstrang," anak itu menjawab. "Tapi aku belum melihat anak Hogwarts satu pun."

"Taruhan, pasti mereka memasukkan nama mereka semalam setelah kita semua tidur," kata Harry. "Kalau aku ikut, aku akan begitu. Aku tidak mau ada yang lihat. Bagaimana kalau pialanya langsung memuntahkan lagi namamu?"

Ada yang tertawa di belakang Harry. Ketika Cassiopeia menoleh, dilihatnya Fred, George, dan Lee Jordan bergegas menuruni tangga, ketiganya tampak amat bergairah.

"Beres," bisik Fred penuh kemenangan kepada Cassiopeia, Harry, Ron, dan Hermione. "Baru saja kami minum."

"Apa?" tanya Ron.

"Ramuan Penua, otak kerbau," kata Fred.

"Masing-masing setetes," kata George, menggosok-gosokkan kedua tangannya dengan gembira. "Kami cuma perlu lebih tua beberapa bulan."

"Kami akan membagi tiga hadiah seribu Galleon itu kalau salah satu dari kami menang," kata Lee Jordan, nyengir lebar.

"Aku tidak yakin ini akan berhasil,"
Hermione memperingatkan.

I've Got My Eye On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang