𝟮𝟲 ⋆ Little Conversation

611 78 4
                                    

Cassiopeia duduk bersama Cedric pada suatu hari di saat jam makan siang, mereka menatap hamparan luas danau hitam dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cassiopeia duduk bersama Cedric pada suatu hari di saat jam makan siang, mereka menatap hamparan luas danau hitam dalam diam. Sepuluh hari yang lalu, Rita Skeeter menerbitkan artikelnya tentang Turnamen Triwizard, dan ternyata tulisannya bukannya laporan mengenai turnamen melainkan kisah hidup Harry yang sangat didramatisir.

Sebagian besar halaman pertama dihabiskan untuk menampilkan foto Harry. Artikelnya, yang bersambung ke halaman dua, enam, dan tujuh; semuanya tentang Harry. Nama-nama juara Beauxbatons dan Durmstrang, yang parahnya ditulis dengan salah, cuma disisipkan di baris terakhir artikel. Dan bagian paling menyebalkan dari artikel yang Rita Skeeter tulis adalah, Cedric malah sama sekali tidak disebut sebagai salah satu juara.

Cassiopeia berusaha sebisa mungkin untuk menghibur Cedric, meskipun sebenarnya Cedric tidak kelihatan sakit hati atau kecewa setelah membaca artikel yang Rita Skeeter terbitkan. Laki-laki itu masih menjalani hari-harinya dengan tenang dan tidak begitu memikirkan tentang artikel yang ditulis oleh Rita Skeeter.

"Kau serius baik-baik saja?" tanya Cassiopeia memastikan.

Cedric mengangguk dan tersenyum lebar. "Itu hanya artikel, Cassi. Lagipula aku tidak butuh kepopuleran, itu menyusahkan."

"Tipikal Hufflepuff sekali," ejek Cassiopeia, membuat Cedric tertawa.

"Dan ... Harusnya aku yang bertanya, apa kau baik-baik saja setelah detensi yang diberikan Profesor Snape? Padahal aku sudah menyuruh mu pergi ke kelasnya lebih cepat agar tidak kena detensi, tapi kau tetap kena juga akhirnya──yeah, walaupun karena hal lain." Cedric menatap Cassiopeia penuh prihatin.

"Aku baik-baik saja, lagipula aku bersama Harry dan Ron. Kami memaki Profesor Snape mewakili Hermione. Itu melegakan," jelas Cassiopeia, menerawang kembali ingatannya tentang kejadian hari itu.

"Come here." Cedric menatap Cassiopeia, laki-laki itu membuka lengannya untuk mengajak Cassiopeia bersender di dadanya, saat itu juga Cassiopeia langsung paham dan mendekat.

Nyaman. Adalah satu-satunya kata yang bisa Cassiopeia temukan saat sudah bersender di dada Cedric. Salah satu tangan Cedric bertengger di bahunya, seakan memeluk tubuhnya dan mengikis jarak di antara mereka. Cassiopeia tidak keberatan, gadis itu menikmati pemandangan indah danau hitam sambil menyandarkan kepalanya pada dada Cedric.

"Kau lebih empuk dari bantal asrama." Cassiopeia berkata asal, kemudian tertawa dengan kalimatnya sendiri.

Cedric menatapnya tidak percaya, bagaimana bisa Cassiopeia membandingkan dirinya dengan bantal asrama. Yang benar saja?

"Kau mau dengar cerita ku?" tanya Cedric tiba-tiba, Cassiopeia menoleh, sedikit mengangkat kepalanya hanya untuk melihat wajah Cedric dari jarak yang benar-benar dekat.

"Tentu," kata Cassiopeia sambil mengangguk.

"Ini hanya cerita saat pemeriksaan tongkat sihir," kata Cedric lembut, "kau serius mau mendengarkannya?"

I've Got My Eye On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang