𝟭𝟯 ⋆ Tournament Triwizard

904 87 0
                                    

Cassiopeia mengambil beberapa makanan yang ia inginkan ke atas piring emasnya, mengabaikan pembicaraan Harry, Ron, dan Nick si Kepala-Nyaris-Putus tentang Peeves yang sengaja membuat keributan di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cassiopeia mengambil beberapa makanan yang ia inginkan ke atas piring emasnya, mengabaikan pembicaraan Harry, Ron, dan Nick si Kepala-Nyaris-Putus tentang Peeves yang sengaja membuat keributan di dapur. Setidaknya semuanya berjalan baik-baik saja sebelum Nick si Kepala-Nyaris-Putus menyebutkan tentang peri rumah. Hermione, yang akhir-akhir ini sensitif sekali dengan semua hal tentang peri rumah, menyenggol piala emasnya sampai terguling. Jus labu kuning langsung melebar di atas taplak meja, membuat linen putih itu menjadi jingga. Tapi Hermione tampak tidak peduli dengan kekacauan yang telah ia buat.

"Ada peri rumah di sini?" tanya Hermione serius, memandang Nick si Kepala-Nyaris-Putus dengan kaget. "Di Hogwarts?"

Cassiopeia dapat menebak bagaimana akhir dari percakapan ini, gadis itu mencari aman saja dengan tidak bicara dan terus melanjutkan acara makan malamnya sambil mendengarkan.

"Tentu saja," kata Nick si Kepala-Nyaris-Putus, heran melihat reaksi Hermione yang menurutnya berlebihan sekali. "Jumlahnya paling banyak dibanding di tempat mana pun di Inggris, kukira. Lebih dari seratus."

"Aku belum pernah melihat satu pun!" kata Hermione.

"Yeah, mereka kan tidak pernah meninggalkan dapur di siang hari," kata Nick si Kepala-Nyaris-Putus. "Mereka muncul di malam hari untuk bersih-bersih, memeriksa perapian, dan macam-macam lagi. Maksudku, kalian memang tidak diharapkan melihat mereka. Bukankah tanda peri rumah yang baik adalah kalau kalian tidak tahu mereka ada?"

Hermione memandang Nick si Kepala-Nyaris-Putus tidak percaya.

"Tapi mereka dibayar?" tanyanya. "Mereka mendapat libur, kan? Dan ... Dan cuti sakit, dan pensiun, dan lain-lainnya?"

Nick si Kepala-Nyaris-Putus terkekeh kegelian sampai rimpelnya merosot dan kepalanya terkulai, berjuntai pada kira-kira hanya dua senti kulit hantu dan otot yang masih menempel di lehernya.

"Ini akan dimulai," bisik Cassiopeia pada Harry, yang duduk di sampingnya. "Hak-hak untuk peri rumah."

Harry mengerling Cassiopeia dengan raut konyol yang kentara, pemuda itu mengangguk singkat. "Kurasa juga begitu."

"Cuti sakit dan pensiun?" tanya Nick si Kepala-Nyaris-Putus heran, mendorong kepalanya untuk kembali ke lehernya dan menahannya lagi dengan rimpelnya. "Peri rumah tidak menginginkan cuti sakit dan pensiun!"

Hermione memandang piring makanannya yang nyaris belum tersentuh, kemudian meletakkan pisau dan garpunya di atasnya, dan mendorongnya menjauh darinya.

"Oh, jangan begitu, 'Er-my-knee," kata Ron bergurau. Nama Hermione memang dilafalkan "ermaini", sama dengan bunyi er-my-knee atau er-lututku.

Harry tidak sengaja kecipratan makanan Ron. "Oops ... Sorry, Harry," Ron menelan pudingnya. "Kau tidak akan dapat cuti sakit walaupun mogok makan!"

Cassiopeia menghembuskan napas jengah, Ron akan semakin memperburuk suasana dengan menggoda Hermione seperti itu.

"Perbudakan," kata Hermione, mengembuskan napas keras-keras lewat hidungnya. "Begitu caranya makan malam ini dibuat. Perbudakan." Dan dia menolak makan sesendok pun lagi.

I've Got My Eye On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang