𝟰𝟯 ⋆ She Always Believes in Him

595 81 9
                                    

"Where am I?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Where am I?"

Cassiopeia bernapas lega ketika Cedric membuka matanya pagi-pagi buta. Dengan bantuan Lucian Bole dan Ernie Macmillan, Cassiopeia berhasil membawa Cedric yang sengaja dibuat pingsan──seperti ide Lucian Bole──ke Madam Pomfrey. Meskipun pada awalnya Madam Pomfrey heran sekali melihat salah satu juara yang sangat diperlukan eksistensinya di pesta dansa Natal malah datang ke rumah sakit dengan keadaan pingsan dan pipi yang sedikit membiru, tetapi wanita paruh baya itu tetap mengobati Cedric seperlunya.

Cassiopeia berakhir tinggal di rumah sakit selama satu malam penuh dengan baju pesta yang tidak sempat dia ganti. Begitu juga Cedric yang terbaring di salah satu tempat tidur rumah sakit itu. Madam Pomfrey memberikan Cedric semacam ramuan yang entah apa namanya, tetapi Cassiopeia yakin itu berguna untuk menghilangkan efek ramuan cinta dari Coklat Kodok yang dia makan.

"Rumah sakit," kata Cassiopeia, membantu Cedric untuk duduk.

Cedric memandang berkeliling, menatap setiap penjuru rumah sakit yang sepi, dan langit di luar sana yang masih gelap gulita. Tidak lama setelah itu matanya kembali kepada Cassiopeia yang menggenggam tangan kanannya sendari tadi.

"Apa yang terjadi?" tanya Cedric kemudian.

Cassiopeia tersenyum tipis sambil mengelus tangan Cedric. "Banyak hal terjadi kemarin malam, tapi semuanya sudah baik-baik saja. Kau bisa istirahat di sini sampai merasa lebih baik, aku akan menemani mu."

"Kau cantik," gumam Cedric, bibirnya pucat tetapi laki-laki itu menampilkan senyum tulus, tangannya dia bawa untuk mengelus salah satu pipi Cassiopeia lembut. "Kau gunakan apa yang aku berikan." Dia menatap anting Cassiopeia dan beberapa aksesoris di rambut gadis itu.

"Aku menyukai hadiah yang kau berikan," kata Cassiopeia. "Kau juga menggunakan apa yang aku berikan."

Cedric masih setia mengulas senyum dan sekarang menyentuh kalung yang dia pakai, dia menatap heran warna liontin itu.

"Warnanya berubah?"

Cassiopeia mengangguk antusias, kemudian berkata, "Warnanya berubah menjadi putih jika kita sedang berdekatan, ketika kita berjauhan dia akan kembali menjadi warna hitam, dan ketika salah satu dari kita dalam bahaya dia akan menjadi warna merah."

"Menakjubkan, kau dapat dari mana kalung seperti ini?" Wajah Cedric benar-benar terlihat takjub, hal itu sedikit banyak membuat perasaan Cassiopeia membaik. Rasanya masalah yang terjadi kemarin seperti tidak pernah terjadi ketika dia kembali menatap laki-laki itu.

"Fred dan George," kata Cassiopeia, "aku meminta mereka membuatnya khusus untuk kita. Ingat saat aku meminta beberapa helai rambut mu? Itu untuk liontin di kalung ini."

Cedric mengangguk paham sambil ber-oh-ria. Mereka diam selama beberapa detik, saling tatap dengan perasaan yang menghangat. Cassiopeia selalu percaya bahwa Cedric tidak akan pernah mengecewakannya, kalaupun laki-laki itu melakukannya, Cassiopeia yakin ada sesuatu dibalik itu semua.

I've Got My Eye On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang