Haloo, aku kembalii. Tolong dukung kisah mereka ya dengan cara vote dan komen seikhlasnya.
Boleh juga bantu share cerita ini dan jika berkenan silakan follow akunku. Terimakasih dan selamat membaca.
___________________
Bau tembaga menyeruak dalam ruangan itu. Lantai semen yang rusak, pipa bekas yang berserakan, potongan besi-besi terbengkalai, serta cahaya minim dari sela-sela tembok yang berlubang menjadi pelengkap suasana pengap di sana.
Seorang bocah laki-laki tak henti-hentinya berteriak, memukul, dan menendang pintu yang terbuat dari seng. Namun, hingga suara teriakannya berubah tangis ketakutan, tidak ada seorang pun yang datang untuk menolongnya.
"Buka! Aku mohon, keluarkan aku!"
"Tolong, siapa pun tolong aku."
"Aku haus, aku benar-benar akan mati sebentar lagi."
"Tolong ... tolong, aku mohon ...," katanya terus menerus di tengah tangis merintih menahan lapar dan sakit yang terasa di sekujur tubuh.
Suara hewan pengerat yang dua malam ini menjadi teman tidurnya, membuat bocah itu mundur dengan gerak ketakutan. Matanya menatap waspada pada sekitar sebelum tangis yang sempat berhenti kembali keluar dari bibir kecilnya.
"Ibu, tolong aku ...."
"Aku takut."
Tepat setelah ucapan itu keluar, pria dewasa yang bangun dalam keadaan takut dan panik bergerak mundur dengan napas kasar yang menderu. Seperti biasa, kucuran keringat membasahi wajah, detak jantung yang nyaris meledak seolah menjadi irama, dan tangan yang gemetar saat mimpi itu kembali datang membuatnya selalu terlihat kacau dan mengerikan.
Berusaha menetralkan napas sambil bergerak duduk di tepi kasur, Ozge memilih sibuk berbisik dalam hati kalau itu bukan dirinya. Kejadian itu sudah berlalu puluhan tahun dan sekarang ia adalah seorang pria dewasa yang menjabat sebagai CEO muda.
Namun, meski berkeras mendoktrin diri Ozge tidak bisa menghalau mimpi-mimpi itu. Gambarannya terasa nyata, rasa sakitnya pun masih terasa. Semua seperti kejadian yang baru kemarin ia terima.
Oh, sial! Dia bukan bocah kecil yang lemah lagi, itu semua hanya sebuah mimpi. Mimpi yang akhir-akhir ini kembali datang tepat saat ia membawa wanita ke dalam rumahnya sebagai seorang istri.
Mengakhiri pagi menyebalkan yang pasti akan merusak mood-nya seharian, pemilik nama lengkap Ozgehara Muiz itu mulai beranjak dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi untuk mengguyur diri di bawah kucuran air dingin.
Sebulan setelah pernikahan akbarnya digelar, Ozge memilih membawa Migel untuk tinggal di rumah yang sudah tiga tahun ini ia tempati. Tepatnya setelah ia menolak dengan sopan tawaran ayah mertuanya yang merekomendasikan salah satu rumah mewah di pusat kota. Bukan tidak mau, hanya saja Ozge salah satu orang yang sedikit sulit beradaptasi dalam lingkungan baru. Perasaan tak nyaman, suasana berbeda, serta lingkungan yang tak ia kenal membuatnya sedikit tak leluasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Fall In Love!✔️
ChickLit(Cerita ini masuk readinglist pilihan @wattpadRomanceID untuk edisi bulan Juni dalam kategori Bittersweet Of Marriege) CHAPTER COMPLETED ✔️ Karena tak berhasil membawa 'kekasih' ke hadapan keluarga, Megaira Aslan terpaksa menyetujui perjodohan yang...