7. Rahasia Setelah Makan Malam.

4.4K 473 87
                                    

Jangan bosen dulu, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan bosen dulu, ya. Tetep dukung kisah mereka dengan cara vote dan komen. Boleh juga share cerita ini ke temen kalian kalau suka dan jika berkenan silakan follow akun ini.

Terima kasih dan selamat membaca.

___________________

Ozge bersyukur karena apa yang ia khawatirkan tidak benar-benar terjadi. Selepas pulang bersama dua hari yang lalu, hubungannya dengan Migel kembali berjalan baik—menurutnya. Semua kembali normal seperti awal pernikahan. Ajaibnya, setelah hatinya merasa tenang, mimpi yang dua hari datang tiba-tiba saja menghilang. Ozge merasa mendapat tidur yang berkualitas setelah nyaris dua malam tidak diberi kesempatan untuk memejamkan mata dengan lelap.

Saat ini sambil menuruni anak tangga, pria dengan balutan kemeja abu-abu dipadu celana bahan hitam itu tersenyum melihat punggung kecil yang hari ini memakai baju bermotif bunga. Migel dengan gaya khasnya duduk tenang menikmati sarapan di meja makan.

Sebenarnya, Ozge ingin berhenti sebentar, berlama-lama menatap wanita itu meski hanya bagian punggung saja. Namun, karena takut dianggap aneh oleh para pelayan yang sedang lalu lalang menyiapkan sarapan, jadi ia urungkan niatnya dan terus berjalan menuju meja makan.

"Pagi," sapa Ozge berhasil menarik atensi Migel yang sedang menikmati segelas jus dan salad dengan potongan ikan salmon bakar di atasnya.

"Oh, hai. Pagi juga." Migel membalas sambil mengunyah makanannya. "Bagaimana tidurmu?" sambungnya santai.

Ini yang Ozge sukai. Migel tidak pernah sungkan menyambut sapaannya dengan nada ceria dan topik yang menyenangkan—baginya. "Baik, bagaimana denganmu?" tanyanya balik.

"Tidak terlalu, sepertinya mau datang bulan."

Migel memilih meminum jusnya setelah menjawab. Lantas mengernyit saat Ozge menyodorkan sesuatu padanya. Sesuatu yang membuatnya terkejut setelah tahu benda apa yang diberikan Ozge.

"Paspormu. Aku ke kantor ayah kemarin. Ada sedikit keperluan dan kebetulan aku ingat dengan paspormu," jelas Ozge sedikit berbohong. Ia memang ingin bertemu ayah mertuanya. Berbasa-basi menanyai kabar sebelum meminta paspor Migel yang sebenarnya jadi tujuan utamanya.

"Astaga, terima kasih!" seru Migel meraih buku kecil itu dengan raut berbinar bahagia.

Ozge tersenyum melihatnya. "Tapi, boleh aku minta sesuatu?"

Senyum di wajah Migel mulai berubah dengan ekspresi sedikit bingung. Ia menelengkan kepala untuk menatap mata Ozge serius.

"Apa itu?"

"Selama proses meminta paspsormu, aku berjanji pada ayah untuk menjagamu. Bisa beri tahu aku jika ingin pergi ke suatu tempat dan jangan bosan untuk memberi kabar agar aku tahu keadaanmu."

Senyum Migel kembali muncul. "Tentu. Aku cukup tahu diri untuk itu. Dua Minggu lagi fashion week yang aku lewatkan di Paris akan digelar di Las Vegas. Boleh aku ke sana?"

Let's Fall In Love!✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang