Haloo, kita bertemu kembalii dengan MiOz. Tolong dukung kisah mereka ya dengan cara vote dan komen seikhlasnya.
Boleh juga bantu share cerita ini dan jika berkenan silakan follow akunku. Terimakasih dan selamat membaca.
___________________
Sudah dua malam mimpi mengerikan itu tidak lagi datang. Ozge sangat bersyukur. Mungkin benar semua bukan karena kehadiran Migel, melainkan efek dari kurang tidur beberapa hari karena masalah pekerjaan.
Pagi ini Ozge ingin memberitahu Migel kalau nanti malam keluarga besar Muiz akan bertandang ke rumah mereka. Jadi, ia harap Migel tak pulang larut seperti kemarin malam dan menyambut keluarganya tanpa mengeluarkan bakat menilai dan mengoreksi.
"Di mana Migel? Dia belum bangun?"
Pertanyaan pertama itu ditujukan pada pelayan rumah yang bekerja dengan Ozge tepat saat ia mengisi bangunan mewah itu.
"Nyonya sudah pergi, Tuan. Tadi pagi-pagi sekali."
"Pergi?" Ozge memastikan. "Dia bilang mau pergi ke mana?" tambahnya penasaran sambil duduk di salah satu kursi makan.
"Tidak, Tuan."
Ozge mengangguk dan membiarkan wanita baya yang setiap hari mengurus sarapannya pergi. Kemudian, merogoh ponsel di saku celana untuk memeriksa notifikasi pesan yang mungkin datang dari istrinya. Sayangnya, hanya ada serentetan notifikasi pesan dari rekan bisnisnya. Meminggirkan keinginan untuk mengirim pesan pada Migel, Ozge memilih menyantap sarapan yang pagi ini kembali ia lakukan sendirian.
Sementara itu, wanita yang pagi ini membuat Ozge bertanya-tanya sedang memacu kereta besinya dengan kecepatan tinggi. Kacamata hitam yang menutupi sorot intimidasi melengkapi tampilan Migel yang begitu murka setelah pulang dari rumah sang ayah.
Semalam, setelah menyelesaikan desain baru dalam butiknya ia mendengar sahabatnya membawa kabar kalau ada fashion week khusus yang digelar di Paris besok. Lantas pagi ini dengan semangat menggebu, Migel berkunjung kebangunan yang menjadi saksi tumbuh kembangnya. Mencari berkas-berkas pribadi miliknya yang belum sempat ia bawa ke rumah baru. Namun, keinginan Migel tak terpenuhi sebab apa yang ia cari tak kunjung ketemu meski ia sudah mengacak-acak nyaris seluruh isi kamarnya.
Lantas setelah menekan salah satu pelayan di rumah ayahnya, ia berhasil menemukan informasi kalau paspor dan segala identitas pribadinya sudah diamankan sang ayah.
Berhasil memarkirkan secara asal roda empat yang sempat kena sita oleh pria yang kerap Migel panggil si Tua Bangka, ia langsung membawa diri menuju elevator khusus yang akan mengantarkannya ke ruangan sang ayah. Bahkan Migel tak peduli pada para staf yang saat ia berjalan menunduk sopan sambil menyapa.
Melewati sekretaris ayahnya yang menampilkan raut bingung, Migel mendorong pintu kaca itu dengan gerak kasar. Sang pemilik ruangan tampak tak terkejut dengan kedatangannya dan memilih kembali fokus dengan berkas di tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Fall In Love!✔️
Chick-Lit(Cerita ini masuk readinglist pilihan @wattpadRomanceID untuk edisi bulan Juni dalam kategori Bittersweet Of Marriege) CHAPTER COMPLETED ✔️ Karena tak berhasil membawa 'kekasih' ke hadapan keluarga, Megaira Aslan terpaksa menyetujui perjodohan yang...