8. Haphephobia.

4.9K 443 73
                                        

Tetep dukung kisah mereka dengan cara vote dan komen seikhlasnya yaw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetep dukung kisah mereka dengan cara vote dan komen seikhlasnya yaw. Boleh juga share cerita ini ke temen kalian kalau suka dan jika berkenan follow akunku.

Terima kasih dan selamat membaca.

______________________________

Setelah acara yang memakan waktu hingga tengah malam itu usai, Ozge dan Migel langsung beristirahat dan membiarkan para pegawai mereka membersihkan sisa-sisa acara. Keluarga besar Muiz memilih pulang meski Migel sudah meminta mereka bermalam di sini, lalu Anna yang ingin menginap harus mengurungkan niat karena ada tugas kelompok yang perlu ia siapkan dari rumah.

Mengingat nama Anna, Migel jadi penasaran dengan rahasia yang tidak sengaja dibeberkan gadis itu. Apa benar Ozge orang yang tidak suka disentuh? Tapi kenapa? Apa pria itu takut atau merasa jijik dengan sentuhan tangan orang lain yang berpotensi mengantarkan banyak kuman.

Migel pernah mendengar ada penyakit bernama haphephobia. Biasanya penderita sangat membatasi diri untuk berinteraksi dengan orang lain, entah dengan keluarga, teman, bahkan kekasihnya sendiri. Orang itu memiliki ketakutan yang akut tentang sentuhan berlebihan hingga efek samping dari itu biasanya sangat mengkhawatirkan.

Namun, sepertinya Ozge bukan salah satu pasien haphephobia. Pria itu terlihat normal dan masih mau berbaur dengan keluarganya seperti semalam. Lagi pula seorang CEO banyak bertemu orang-orang asing, bahkan tidak jarang mengharuskannya berkumpul di suatu acara. Dan sepertinya Ozge terlihat baik-baik saja.

Sambil memikirkan kebenaran tentang dugaannya, Migel yang hari ini mengenakan jumpsuit lengan pendek sedang berjalan santai menuju lantai bawah. Suasana di rumah sedikit berbeda, tidak ada para pelayan yang berlalu lalang, atau suara orang-orang yang mengobrol dari arah dapur. Setelah sampai di meja makan, atensi Migel justru tertarik dengan pria yang saat ini memakai kaus oversize dipadu celana cargo berwarna putih tulang sedang sibuk membuat sesuatu di depan meja pantri.

Migel menghampirinya. Menatap lebih lama punggung Ozge yang sepertinya sedang membuat teh, lalu tersenyum merasakan perubahan pria itu dalam balutan baju rumahan. Ozge terlihat lebih santai mengenakan itu. Kemudian, obrolan dengan Anna yang semalam membuatnya penasaran tiba-tiba saja terlintas di kepala. Sambil menyeringai jahil, Migel yang ingin membuktikan ucapan Anna sudah mengangkat tangan bersiap untuk menyentuh lengan Ozge. Namun, sepertinya punggung lebar pria itu lebih menggoda tangan jahilnya.

Dugaan Migel, mungkin memang benar Ozge tidak suka disentuh apalagi saat itu dilakukan dengan cara tiba-tiba. Namun, reaksi pertama yang Migel dapati saat ia mengusap pelan punggung itu, Ozge nyaris menangkis kasar tangannya bersamaan dengan tatapan terkejut luar biasa. Bahkan napas pria itu langsung memburu setelah refleks bergerak menjauh dari sumber keterkejutannya. Untuk seukuran manusia normal itu memang sedikit berlebihan.

"Hei?" Migel terkekeh meski sebenarnya ikut terkejut. "Maaf mengejutkanmu," tambahnya sambil melirik teh dalam cangkir yang isinya sedikit memercik keluar. Mungkin karena gerakan Ozge yang terlalu spontan.

Let's Fall In Love!✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang