26. Let's Fall in Love!

3.9K 392 64
                                    

Tetap dukung kisah mereka dengan cara vote dan komen seikhlasnya, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetap dukung kisah mereka dengan cara vote dan komen seikhlasnya, ya. Boleh juga share cerita ini ke temen kalian kalau suka dan jika berkenan silakan follow akunku.

Terima kasih dan selamat membaca.

___________

"Sejak kapan kalian mulai akrab seperti ini?"

Dua wanita yang sedang duduk di atas kasur besar itu menoleh bersamaan. Migel tersenyum menatap Ozge yang berdiri di ambang pintu sambil melipat tangan di dada, sedangkan Anna refleks menyingkirkan kotak berisi lingerie yang ia beli secara online.

"Mudah saja. Awalnya kami hanya membicarakan karakter favorit dalam novel dan besoknya kami akan membahas ukuran bra yang dipakai." Migel tertawa saat Ozge terlihat mendengkus geli. "Para wanita biasanya cepat akrab, Ozge. Kenapa? Kamu curiga aku meracuni Anna dengan bikini?"

"Bukan itu maksudku." Ozge mulai berjalan masuk ke kamar sang adik yang dominan berwarna putih dan biru pastel. "Aku tidak pernah melihat Anna mudah akrab dengan orang lain."

"Aku kakak iparnya!" tandas Migel sembari berdecak malas. "Anna, jika merasa bosan dengan sekolah dan les kamu bisa pergi ke butik atau rumah kakakmu. Kita bisa mengobrol sepanjang hari di sana."

Tersenyum melihat kedekatan dua wanita itu, Ozge melirik arlojinya sebentar. "Lebih tepatnya jika sudah libur sekolah," tandasnya santai.

"Kamu terlalu overprotektif, Ozge."

Ozge hanya mengangkat bahu saja menjawab seruan Migel. "Sekarang, ayo kita pulang!"

"Aku sangat berharap Kak Migel bermalam di sini." Anna menatap kakaknya penuh harap.

"Sepertinya tidak bisa, besok pagi-pagi sekali aku ada pekerjaan." Migel bangun dari posisinya setelah mengelus rambut panjang Anna. "Kita bisa bertemu lagi nanti, jangan sungkan jika ingin menemuiku."

Anna mengangguk kecil sebelum mengikuti pasangan suami istri yang hari ini makan siang bersama, keluar dari kamarnya. Kemudian, berjalan menuruni tangga sambil sesekali mengobrol santai dengan kakak iparnya.

"Aku ingin memotong rambutku."

"Benarkah?" Migel terdengar antusias. "Aku punya tempat recommended, kalau mau aku bisa mengantarmu ke sana. Aku juga menjadikan tempat itu langganan."

"Aku mau! Aku mau! Mungkin Sabtu ini aku bisa melakukannya."

"Aku akan menunggumu, Manis. Kita jadwalkan saja waktunya."

Sementara itu, Ozge tidak habis pikir mendengar obrolan tersebut. Apa para wanita memang seheboh ini hanya mengangkat topik potong rambut. Padahal jika didengarkan tidak ada yang istimewa dengan hal itu. Tinggal pergi ke salon dan semua selesai, tapi mereka seperti ingin pergi ke luar negeri untuk liburan panjang.

Sampai di lantai bawah, Ozge melihat orang tuanya sedang duduk berselonjor di sofa bed sambil menonton berita di layar televisi sebesar 50 inci. Tanpa banyak mengatakan hal basa-basi, ia dan Migel mulai berpamitan pada tuan rumah untuk mengakhiri pertemuan hari ini yang terasa berbeda. Entahlah, mungkin setelah menikah baru kali ini Ozge mengunjungi rumah orang tuanya sambil membawa wanita yang ia sebut sebagai istri.

Let's Fall In Love!✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang