(Cerita ini masuk readinglist pilihan @wattpadRomanceID untuk edisi bulan Juni dalam kategori Bittersweet Of Marriege)
CHAPTER COMPLETED ✔️
Karena tak berhasil membawa 'kekasih' ke hadapan keluarga, Megaira Aslan terpaksa menyetujui perjodohan yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat pagi, mereka kembali guys. Tolong beri dukungan dengan cara vote dan komen seikhlasnya yaw. Boleh juga share cerita ini ke temen kalian dan jika berminat bantu follow akunku. Selamat membaca dan terima kasih banyak.
_________________
Ozge pernah mengatakan pada ayahnya kalau pernikahan tidak pernah ada dalam daftar keinginannya. Ia hanya ingin mengabdikan diri pada perusahaan sang ayah, meraup lebih besar keuntungan dalam bisnis sebelum posisinya digantikan oleh gadis yang menjadi anak kandung dari pasangan kaya raya itu.
Hidup Ozge sudah lebih dari cukup saat pria yang mengaku sebagai teman lama ibunya itu menjemputnya dari panti asuhan. Meskipun masih menghadapi banyak hari-hari buruk setelah resmi menyandang nama Muiz di belakang namanya, Ozge selalu merasa bersyukur karena seluruh keluarga Gandhira Muiz begitu baik menyambutnya.
Menurut Ozge tidak ada lagi hal penting di dunia ini selain balas budi dan hidup tenang dalam rumah impiannya.
Namun, semua persepsinya dipatahkan saat sang ayah menawarkan sebuah perjodohan. Menyodorkan foto seorang wanita yang tak butuh waktu lebih dari lima detik untuk Ozge tahu siapa wanita tersebut.
Ia dan Migel memang pernah ada dalam kelas yang sama. Tepatnya saat memasuki tahun ajaran terakhir di jenjang SMA. Sebenarnya, Ozge tak heran jika Migel tak mengingat keberadaannya. Selain ia yang sangat membatasi diri berbaur dengan teman sekelasnya, Migel juga sangat pemilih dalam hal pertemanan.
Lagi pula, saat itu Ozge tidak pernah berharap dekat dengan si Gadis Famous di sekolah. Walaupun sudah menaruh rasa kagum sejak tahun pertama, Ozge tak berani melangkah lebih jauh karena sadar dirinya pasti tidak akan mampu.
Lantas seperti diberi hadiah tak terduga, saat memasuki kelas 12 ia melihat daftar siswa yang di antara 35 nama terdapat nama wanita itu. Hasilnya selama setahun Ozge tidak hanya menggunakan waktunya untuk belajar, tapi juga memperhatikan bagaimana sikap dan sifat gadis itu.
Migel gadis yang pemarah, kadang periang, dan juga sedikit sombong. Lucunya jika beberapa siswa bersedih saat kertas ujiannya mendapat nilai empat, maka satu-satunya yang membuat Migel merasa seperti itu adalah jerawat yang tiba-tiba muncul di wajah atau parfum yang biasa ia bawa ke sekolah tertinggal di rumah.
Ah, jika dipikir-pikir ternyata Ozge sampai sedetail itu mengenal Migel.
Saat tawaran perjodohan itu,l Ozge tak langsung menyetujuinya. Selain merasa frustrasi dengan masalah di dalam dirinya, ia juga tahu seperti apa selera Migel tentang seorang pria. Ozge rasa ia tidak masuk ke dalam kandidat teman kencan idaman gadis itu.
Ozge justru menatap sang ayah dengan sorot kebingungan. Pria tua itu tahu ada masalah dalam dirinya dan paham kenapa hingga usianya sudah menginjak kepala tiga, ia tidak berminat sedikit pun dengan dunia asmara dan wanita.
Papa tidak akan memaksa jika kamu belum siap.
Ayahnya tidak memaksa. Pria itu hanya menyarankan untuk mempertimbangkan dulu keputusan yang akan dibuat. Kemudian, setelah seharian menyiksa diri dengan memikirkan gadis yang ada dalam foto, akhirnya Ozge setuju dan tidak memikirkan apa efek yang akan ia terima jika nanti ada orang asing yang tinggal dengannya.