10. Serendibite.

4.4K 403 47
                                    

Jangan lupa vote dan komen seikhlasnya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen seikhlasnya ya. Jika berkenan boleh juga bantu follow akunku.

Terima kasih dan selamat membaca.

______________________

Sejam yang lalu, tepatnya saat Ozge sudah bersantai dalam kantor sambil menunggu waktu pulang, notifikasi pesan dari Migel muncul dalam ponselnya. Lantas tanpa berpikir dua kali, Ozge lekas membuka isi pesan tersebut dan membiarkan sudut bibir membentuk senyum tipis setelah selesai membaca kalimat pendek di sana.

Menit selanjutnya, ia memilih pulang cepat dan mengatakan pada sekretarisnya agar merapikan beberapa berkas yang ada di atas meja ke dalam lemari arsip. Kemudian, keluar dari perusahaan dan berjalan mantap menuju lahan parkir yang menyimpan mobilnya.

Tujuannya bukan rumah, tapi tempat istrinya bekerja. Bangunan bergaya klasik Eropa yang di dalamnya terdapat patung-patung tanpa kepala adalah tujuan Ozge yang hari ini begitu bersemangat pulang cepat.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?"

Seorang pria berlenggok layaknya wanita menyapa Ozge yang mulai memasuki toko bernama Me Gold Collection. Ia sudah mengabari Migel saat sampai dan sepertinya wanita itu lupa memberi tahu pegawainya kalau dia akan datang.

"Oh, Anda suaminya Migel, ya?"

Baru saja hendak menjawab, pria yang tadi menyapa sudah berhasil menebak. Jadi, Ozge mengurungkan niat memberi penjelasan dan hanya mengangguk saja sambil menahan ekspresi tak nyaman saat manusia di hadapannya mulai cekikikan.

"Ayo, Pak, saya antar. Migel masih ada kerjaan di atas."

Ozge belum berniat mengeluarkan suara. Ia memilih mengikuti pria itu dengan menyisakan jarak tiga langkah di depannya. Selama menaiki anak tangga berbahan kayu mengkilap, pria yang baru saja menyebut dirinya sebagai pegawai kesayangan Migel mulai mengenalkan diri. Namanya Susan. Menurut Ozge sedikit aneh, tapi ia bukan Migel yang berani berkomentar secara terang-terangan.

Sampai di depan ruangan yang sudah terdengar beberapa suara, Susan mempersilakannya masuk setelah berhasil membuka pintu dengan gerak gemulai.

"Anin, tolong berikan efek air lagi di rambut sama lehernya!" Suara Migel menggema di ruangan. "Lipstiknya hapus sedikit. Tidak perlu menambahkan efek glossy."

Sementara itu, Ozge yang sudah dua langkah masuk sempat terperangah melihat tiga orang model wanita menggunakan bikini berbeda warna sedang berpose dengan background putih. Lalu melihat Migel berdiri didekat kameramen yang sedang mencari pose terbaik dari objek yang ada di depannya.

Lantas seperti memiliki telepati, Migel menoleh tepatnya ke arah Ozge berdiri. Tersenyum ceria seperti biasa sebelum berjalan dan berbisik sebentar pada pria yang masih sibuk memegang kamera.

"Sudah sampai?" Migel sampai di hadapan Ozge.

Pria itu mengangguk. "Tadi aku kirim pesan waktu sampai." Lalu menilik sebentar ke isi ruangan yang sepertinya masih dalam keadaan sibuk. "Kamu masih ada pekerjaan?"

Let's Fall In Love!✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang