32. Come Back Home. (II)

3K 371 96
                                    

Lemesin dulu gaksih? Kayaknya antrean roller coaster panjang, aku orangnya gak sabaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lemesin dulu gaksih? Kayaknya antrean roller coaster panjang, aku orangnya gak sabaran. Mending gak jadilah hahaha. Kita naik komedi putar aja kali ya, yang dudukannya kuda sama kelinci.

Oke, seperti biasa jangan lupa vote dan komen. Selamat membaca.

________________

"Katakan padaku, di mana kamu sekarang?!"

Kekehan geli mengisi rungu Migel yang masih berkacak pinggang di dalam kamarnya. Saat informasi kepulangan Ozge dari rumah sakit sampai padanya, ia langsung bersemangat dan ingin sekali pulang. Namun, Riza yang membawa kabar gembira itu menyelipkan informasi membingungkan sekaligus mengejutkan. Dia bilang Ozge tidak pulang ke rumah.

Hal itu sontak saja membuat Migel langsung menghubungi Ozge berkali-kali karena panggilan yang ia lakukan tidak mendapat respons baik. Memilih pulang setelah mengatakan pada Kinar tentang kepulangan Ozge dari rumah sakit, sekarang di sinilah Migel. Berada dalam kamarnya sambil memberondong tanya saat panggilannya dijawab oleh pria yang membuat kebingungan.

"Aku sedang di tempat yang sedikit jauh dari rumah."

"Katakan di mana letaknya?" Migel mulai kesal karena sejak setengah jam lalu Ozge terdengar mengabaikan kekhawatirannya. "Ozge, kamu tahu pikiranku sedang bercabang karena harus fokus pada event dan kondisimu. Sekarang kamu malah tertawa?"

"Baiklah, baiklah. Aku minta maaf." Ozge menjeda sebentar. "Aku sedang ada di villa keluarga. Jaraknya cukup jauh dari rumah. Tidak perlu datang ke sini, aku hanya ingin merasakan suasana baru untuk beberapa hari ke depan."

"Dan membawa Mbak Lila juga Pak Ali? Sementara aku harus tinggal di rumah besarmu sendirian?"

"Itu rumahmu, Migel." Ozge membenarkan dengan suara yang begitu tenang. "Aku tahu kamu sedang sibuk. Event itu sebentar lagi, tidak ada waktu jika harus berkunjung ke sini. Aku membawa Mbak Lila dan Pak Ali, karena mereka yang benar-benar mengenalku."

"Ozge ...."

"Jangan khawatir, aku sudah baik-baik saja. Fokus saja pada eventmu dan setelah itu kita bisa berlibur bersama di sini. Sekarang ceritakan, sampai mana persiapan event itu?"

"Jangan membicarakan event! Aku mulai membencinya dan sekarang juga membencimu!"

Ozge kembali tertawa kecil. "Aku merindukanmu, jadi selesaikan semua itu dengan baik dan kita bisa bertemu di sini."

Migel mendesah pasrah. Ia lempar punggungnya di atas tempat tidur Ozge, menarik satu bantal kepala sebelum memeluknya erat. Ada sisa-sisa aroma pria itu yang tertinggal di sana dan sepertinya sedikit mengobati perasaan rindu yang tanpa Migel sadari makin lama makin penuh.

Ozge benar, persiapan event itu harus ia selesaikan dengan baik. Sudah tidak ada waktu meninggalkan butik untuk urusan ini. Migel banyak membuang waktu karena terlalu mempersoalkan gaun, kini setelah tersisa waktu satu minggu lagi ia masih belum melihat rancangan gaun di tubuh manekinnya.

Let's Fall In Love!✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang