39. Nasi Goreng Tuna.

4.1K 364 60
                                    

Kita berhasil melewati konflik utama, guys! Makasih sudah bersamaku menyelesaikan huru hara keluarga MiOz🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita berhasil melewati konflik utama, guys! Makasih sudah bersamaku menyelesaikan huru hara keluarga MiOz🤗. Tetap dukung kisah mereka dengan cara vote dan komen seikhlasnya, ya.

Selamat membaca.

____________________

Terhitung sudah tiga hari Ozge berada di New York, tapi sepertinya pria itu tak berniat meninggalkan apartemen dalam waktu dekat. Mereka berdua benar-benar sedang menebus waktu yang selama ini terbuang dengan membuat tiap detik menjadi momen penting bagi awal mula perjalanan kisahnya.

Sebenarnya kegiatan mereka selama tiga hari ini terbilang monoton karena yang dilakukan hanya makan, tidur, dan seks. Tak ada kegiatan tambahan selain itu karena jujur saja urutan yang diletakkan paling akhir adalah hal yang sering mereka lakukan saat ini. Tentu saja tidak perlu agenda lain untuk mengisi waktu luang. Dan sepertinya apartemen Ares akan merekam lebih banyak penyatuan tubuh, ungkapan cinta lewat desahan, sebelum keduanya sama-sama terkulai lemas dan menjemput mimpi dalam posisi saling berpelukan.

Seperti pagi-pagi sebelumnya, hal yang pertama Migel rasakan adalah bagian perut dan punggung yang terasa berat. Tatapannya yang masih mengantuk perlahan turun, memeriksa bagian perut sebelum berakhir mendesah kecil. Meski kadang tak nyaman dengan posisi itu, Migel mengusap lembut lengan yang begitu betah melingkari tubuhnya.

"Ozge?" Ia memanggilnya sambil terus mengusap lengan dengan beberapa urat yang menonjol di sana. "Ozge, kamu masih tidur?" Dari balik bahu, ia lirik pria yang ada di belakang punggungnya. Tanpa melihat dengan jelas pun Migel tahu wajah pria itu menempel di kulitnya.

Merasa percuma hanya memanggil, Migel memilih memutar tubuh dan hal itu ternyata berhasil membuat Ozge terusik. Sayangnya, hanya suara lenguhan protes yang didengar Migel sebelum pria tinggi itu kembali memeluknya dari depan.

"Bangun, Ozge!"

"Sebentar lagi," gumam Ozge sembari meletakkan ujung hidungnya ke ceruk leher Migel. Menghidu aroma di sana dengan mata yang terpejam tenang.

"Kapan sebentar laginya?"

"Sepuluh menit."

"Satu jam lalu kamu juga mengatakan itu. Sepuluh menit lagi," desah Migel pelan saat tangan Ozge kembali menarik tubuhnya makin erat ke pelukan. "Bangun sekarang! Aku sudah lapar!"

Mengerjap sebelum mendongak menatap sang istri, Ozge tersenyum kecil mendengar Migel mulai meradang. "Aku pesan makanan dulu."

"Tidak. Aku bosan makanan cepat saja."

"Lalu?"

"Aku ingin makan nasi goreng tuna buatanmu. Sekarang bangun, cepat ke pantri dan buatkan itu!"

Ozge terkekeh. Masih dalam keadaan mengantuk, ia beringsut sedikit untuk bersandar pada kepala tempat tidur. Memeriksa ponselnya sebentar, lalu melihat jam di sana sebelum kembali memberi atensi pada wanita yang menarik selimut hingga ke dada.

Let's Fall In Love!✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang