Tetep dukung kisah mereka dengan cara vote dan komen seikhlasnya yaw. Boleh juga share cerita ini ke temen kalian kalau suka dan jika berkenan follow akunku.
Terima kasih dan selamat membaca.
______________________________
Setelah menikah, Ozge merasa ada sesuatu menarik yang selalu menunggu paginya. Meskipun Migel mengatakan kalau mereka belum masuk ke daftar pasangan suami istri normal, ia tetap menikmati peran sebagai kepala keluarga. Sayangnya, peran itu tidak terlalu penting saat ini karena ia maupun Migel seperti dua orang yang sedang mengontrak dalam satu rumah.
Mereka memang tidak saling bermusuhan layaknya perjodohan yang kerap kali diceritakan, tidak juga bersikap canggung berlebihan, atau ada dalam hubungan yang tidak menyenangkan setelah resmi menjadi pasangan. Semua berjalan baik sebagaimana mestinya. Beruntungnya, Migel bukan wanita yang sulit diajak bicara dan Ozge pun bukan tipe suami yang akan menuntut banyak pada istrinya.
Ozge ingin semuanya berjalan dengan santai dan tenang. Tidak apa meski hanya sekedar sarapan bersama, mengobrol hal tidak penting yang membuat mereka tertawa, sebelum pergi ke kamar masing-masing setelah seharian bekerja. Meskipun sebenarnya, Ozge selalu meringis saat hati kecilnya mengejek sombong kalau ia hanya sosok pecundang kecil yang berwujud pria dewasa.
Kendati demikian, untuk sekarang sepertinya tidak masalah. Ozge benar-benar menikmatinya. Merasakan keberadaan Migel dari suara tawanya dan menatap wanita itu dari kejauhan saja, ia sudah merasa sangat bersyukur.
Seperti sekarang ini.
Awalnya Ozge hanya ingin menikmati secangkir teh di balkonnya sambil melihat orang-orang yang berlalu lalang melakukan olahraga di hari libur. Namun, kegiatan itu tidak bisa ia nikmati saat objek di dalam kolam renang lebih menarik perhatiannya.
Tidak ada yang salah dengan seseorang yang berenang di pagi hari, tapi yang membuat Ozge mengernyit sambil menajamkan penglihatan adalah Migel yang begitu santai meliuk dalam air dengan bikini berwarna putih. Benda itu benar-benar hanya menutupi area pribadi Migel saja. Merasa tidak bisa berlama-lama membiarkan wanita itu dengan tampilan yang membuat tubuhnya sedikit menegang, Ozge gegas keluar kamar dan menuruni anak tangga dengan gerakan tidak santai.
"Pak Ali!" panggil Ozge tiba-tiba saat melihat salah satu pekerjanya di lantai bawah.
Pria berusia 44 tahunan itu menoleh. Sembari menjinjing gunting rumput dan peralatan berkebun lain, ia berjalan cepat menghampiri tuannya.
"Saya, Tuan." Pak Ali menyahut sopan setelah berdiri di hadapan pria yang menggajinya setiap bulan, lalu membenarkan tata letak beberapa alat yang ia bawa dan bersiap mendengar maksud Ozge.
"Mau ke mana?"
"Saya mau bersihin taman yang di dekat kolam renang. Kalau yang di halaman belakang kemarin sudah, Tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Fall In Love!✔️
ChickLit(Cerita ini masuk readinglist pilihan @wattpadRomanceID untuk edisi bulan Juni dalam kategori Bittersweet Of Marriege) CHAPTER COMPLETED ✔️ Karena tak berhasil membawa 'kekasih' ke hadapan keluarga, Megaira Aslan terpaksa menyetujui perjodohan yang...