From: Tutor Kenalan Angry Bird
Gimana, Flo, bimbingan hari ini? Masih ada revisi?
Sedang lahap-lahapnya makan setelah menahan lapar selama bimbingan online dengan Bu Ratna, ponsel Flo tiba-tiba kedatangan sebuah pesan.
Sebenarnya, Flo tak mau buru-buru membuka pesan tersebut, terlebih setelah tahu siapa pengirimnya. Namun, karena tangannya terpleset, Flo tak sengaja menekan pemberitahuan itu dan pesan pun otomatis terbuka.
Centang biru dua pasti sudah sampai di ponsel Bima. Mau membiarkannya, Flo tak enak hati. Kendati ia tahu kalau belum tentu Bima masih membuka ruang pesan mereka dan langsung menyadari perubahan tersebut.
Karena tangan kotor yang membuatnya tidak mungkin mengetik, Flo akhirnya menekan tombol pesan suara.
"Lancar, Bim. Masih ada revisi sedikit untuk pembahasannya nanti. Kalau perhitungan data-nya udah oke, kok, kata dosen gue."
Klik!
Pesan suara pun terkirim.
Flo melirik sekilas pada pesan suara yang baru saja ia kirim. Ia pun terkejut saat tahu bahwa tidak sampai 1 detik, pesan suara yang kirimkan sudah didengarkan oleh Bima.
Nampak pemberitahuan kalau Bima juga sedang membuat pesan suara. Flo jadi deg-deg-an menunggu jawaban pria itu.
Begitu pesan suara balasan Bima ia putar, terdengar tawa, sebelum akhirnya pria itu merespon, "Baguslah, kalau gitu. In case lo ada kendala lagi, gue siap bantu, Flo."
Terlepas dari apa yang pernah terjadi di antara mereka di masa lalu, Bima sudah sangat berjasa untuk Flo. Walau ujung-ujung-nya ketiduran, harus ia akui bahwa cara Bima mengajarinya mudah dipahami. Hanya ia yang terlalu tak tahu diri karena bisa-bisanya mengantuk di akhir sesi.
Setelah berpusing-pusing ria selama beberapa hari terakhir, Flo jadi tahu dimana saja letak kesalahannya. Mindset-nya bahkan ikut berubah. Nyatanya, statistika tak sulit asal ia mau teliti dan berhati-hati. Dan itu semua karena Bima.
Flo kembali menekan tombol pesan suara. Sempat meragu tentang bagaimana ia harus membalas jasa Bima, Flo akhirnya meyakinkan diri.
"By the way, thank you banget, ya, Bim, untuk sesi tutor-nya semalam. Gue belum sempat ngucapin terima kasih karena baterai laptop gue keburu habis. Sebagai ucapan terima kasih, gue mau kirim makanan ke tempat lo. Kalau boleh, sih."
Berhubung duit tabungan Flo sudah terkuras banyak karena harus mengganti minyak wangi Ranggi, ia tak yakin bisa membalas jasa Bima dengan uang. Jadi, Flo harap dengan mengirimkan makanan untuk pria itu, bisa menjadi tanda terima kasih meski tak seberapa.
Tidak sampai 2 menit, Bima sudah membalas lagi. Masih menggunakan pesan suara.
"Boros ucapan terima kasih, lo. Semalam udah ngucapin terima kasih. Sekarang ngucapin terima kasih lagi. Tapi, gue senang, kok, kalau ternyata gue bisa ngebantu lo."
Mendengar itu, Flo merasa ada yang janggal. Semalam, kan, ia ketiduran sampai laptop-nya mati karena kehabisan baterai. Dan seingatnya, ia belum mengucapkan apapun pada Bima sebelum sesi tutor mereka berakhir.
Ting!
Pesan suara lain dikirimkan oleh Bima. Meski masih memikirkan kejanggalan itu, Flo memutar pesan suara tersebut siapa tahu bisa menemukan jawaban.
Alih-alih mendapat jawaban, Flo malah mendapat serangan jantung.
Berlebihan, sih, kata-katanya. Tapi, Flo betul-betul merasa dirinya sedang simulasi serangan jantung akibat pesan suara terakhir yang Bima kirimkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angry Om is My Housemate [ C O M P L E T E ]
RomanceGagal lulus tepat waktu karena harus mengulang sidang skripsi adalah cobaan yang tidak pernah sekalipun ingin dicoba oleh Floretta. Kepalang stress karena harus tambah semester sementara Bapak-nya pensiun di saat bersamaan, membuat Flo sangat terpur...