:: Bab XVIII ::

1.1K 106 2
                                    

Lynn - Such Person

from

KBS2 TV Oh My Venus OST

as

4th BST of 'Angry Om is My Housemate'


"Saya mau sate ayam."

"Sate ayam? Beli di-"

"Sate Ayam Mang Kus, 30 tusuk."

Perawat baru saja mengantar jatah makan malam Ranggi, tapi pria itu menginginkan yang lain. Flo hanya bisa melongo saat Ranggi menyebutkan makanan yang ingin dia makan malam ini.

"Tapi, kan ramai banget, Mas. Apalagi malam-malam begini," terang Flo.

Mengingat antrian mengular di warung sate itu, Flo trauma. Memang enak, sih. Tapi, kalau harus mengantri sepanjang itu, Flo tak yakin bisa sabar.

Ia pun membujuk, "Di depan rumah sakit juga ada tukang sate, kok. Beli di situ aja, ya?"

Ranggi mendengus, kemudian menggeleng cepat, "Gak mau."

Flo mengernyit bingung. Ingin minta tolong Bernard, pria itu baru saja mengabari kalau dia harus melembur untuk menggantikan tugas Ranggi. Saking sibuknya, Bernard bahkan tak yakin bisa datang untuk berganti shift jaga dengan Flo malam ini.

Seandainya warung sate itu menggunakan bantuan aplikasi untuk pemesanan online, pasti Flo bisa sangat terbantu. Masalahnya, Sate Ayam Mang Kus hanya menerima pembelian langsung.

"Beneran gak mau ganti makanan lain, Mas?"

Ranggi menggeleng sekali lagi. Pria itu kemudian menyeringai, "Perasaan, baru tadi siang ada yang bilang mau ngejaga dan ngerawat saya sampai sembuh. Masa suruh beliin sate ayam aja, gak mau."

Tanpa perlu ditebak-tebak, Flo tahu sindiran itu menyasar dirinya. Ia jadi tidak punya pilihan, kecuali menurutinya.

"Ya udah, saya berangkat dulu. Kalau ada apa-apa, kabarin saya."

Bukannya memberi pesan pada Flo untuk berhati-hati, Ranggi hanya mengibaskan tangannya. Memberi isyarat agar gadis itu segera enyah dari hadapannya.

Melihat sikap Ranggi, ada rasa ingin mengantarkan bogem mentah untuknya. Hanya saja, Flo berusaha menahan diri. Pengorbanan pria itu tak ada apa-apanya dibanding harus mengantre Sate Ayam Mang Kus.

"Tahan, Flo. Sabar. It's oke. Ngurusin orang sakit emang harus banyak sabar. Yuk, bisa, yuk."

...

Nomor 167

Flo menatap kertas antrian di tangan, lalu beralih pada antrian di hadapannya. Saat ia bertanya pada orang yang ada di depannya, orang itu bilang yang sedang dilayani saat ini adalah nomor antrian 139.

Masih ada 27 orang yang harus Flo lewati untuk bisa membawa pulang pesanannya. Melihat antriannya saja, Flo sudah lelah. Membayangkan dirinya mati kebosanan karena harus menunggu antrian membuat Flo menghela napas panjang.

Angry Om is My Housemate [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang