:: Bab XXI ::

1K 101 4
                                    

Kassy — Nothing Left to Say

from

tvN My Roommate is Gumiho OST

as

5th BST of 'Angry Om is My Housemate'


"Flo, sudah malam."

Bagaikan alarm, Mbah mengingatkan Flo akan waktu saat ini. Sekaligus mengajaknya untuk segera masuk.

Akan tetapi, Flo memilih untuk tetap di teras sebentar lagi. Paling tidak sampai ia merampungkan draft pembahasan bab 4-nya.

Penulisannya berjalan lancar. Namun, bukan berarti Flo tidak mengalami kebuntuan sama sekali. Ada saat dimana ia kesulitan memikirkan lebih banyak susunan kata, sehingga beberapa kali ia jadi terdiam dan melamun.

Di tengah lamunannya itu, tanpa sengaja Flo melihat ke pinggir jalan. Biasanya, Ranggi akan muncul dari sana dengan motor bantengnya.

Sayangnya, hari ini pria itu tak muncul. Bahkan, tidak sekalipun merespon panggilan ataupun pesan yang Flo kirimkan meski isinya sekedar menanyakan kabar.

Padahal, tak hanya dirinya yang mau tahu kabar pria itu. Si Mbah pun juga ingin tahu.

Hingga akhirnya, Flo nekat menghubungi Bernard. Jika Ranggi tak mau ia hubungi, harusnya sahabatnya masih mau membantu.

"Halo?"

Flo langsung menghela napas lega sesaat setelah Bernard mengangkat sambungan telfon tersebut.

"Halo, Mas Bernard. Maaf, saya ganggu malam-malam."

"Eh, iya, gak apa-apa. Santai aja kali. Ada apa, Flo? Tumben jam segini telfon?"

Flo meremas pahanya sendiri karena terlalu gugup. Ia sempat berpikir, takut Ranggi terganggu dengan usahanya menghubungi pria itu. Akan tetapi, Flo tak bisa menahan kekhawatirannya lebih lama.

"Ehm... Mas Bernard lagi sama Mas Ranggi?"

Terdengar jeda di antara mereka. Bernard yang tidak langsung menjawab membuat kegugupan Flo semakin menjadi-jadi.

"Halo, Mas Bernard?"

"I-iya. Kenapa emangnya?"

Berulang kali Flo menarik dan membuang napasnya. Ia harus mengenyahkan rasa gugup tak berguna yang hanya akan menenggelamkannya pada rasa khawatir yang semakin dalam.

"Gimana kabarnya Mas Ranggi, Mas? Soalnya, dari kemarin saya coba hubungi gak ada respon. Dia... baik-baik aja, kan, ya?"

"Sebentar, sebentar."

Kerutan memenuhi kening Flo. Ia sempat berpikir yang tidak-tidak karena suara grasak-grusuk dari seberang sana. Tapi, beruntung Bernard kembali bersuara tak lama setelahnya. Flo jadi merasa lebih tenang setelah Bernard memberi penjelasan.

"Sorry, ini gue pindah ke teras soalnya si Ranggi tadi lagi di samping gue persis. Gue gak enak kalau dia tahu dia jadi bahan omongan kita."

Flo menyahut seadanya. Ia menunggu  Bernard menyelesaikan kata-katanya. Termasuk menunggu jawaban atas pertanyaannya tadi.

Angry Om is My Housemate [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang