:: Bab XIV ::

1.2K 122 15
                                    

Roy Kim — Maybe I

from

TVN Another Miss Oh OST

as

2nd BST of 'Angry Om is My Housemate'





Penutup hari yang sangat tak terduga.

Ramai-ramai orang mengerumuni rumah Mbah Karsih berkat kedatangan petugas damkar. Mereka saling mempertanyakan apa yang terjadi hingga desas-desus bahwa ada ular masuk rumah pun menyebar.

Ranggi sebagai yang menemukan binatang melata itu untuk pertama kali langsung menunjukkan tempatnya. Sementara Flo dan si Mbah menunggu di luar dengan kecemasan yang tersisa.

"Flo, jajal koe ndeleng. Ana apa ora ulare?"

— (Flo, coba kamu lihat. Ada apa gak ularnya?)

Flo menggeleng. Dengan alibi menjaga si Mbah, ia menutupi ketakutannya terhadap binatang itu.

"Flo di sini aja, Mbah. Ntar yang jagain Mbah di sini siapa?"

"Wis, mlebu. Jajal ndeleng. Mbah gak apa-apa di sini. Akeh wong ikih." Mata Mbah menunjuk para tetangga yang berkerumun di halaman.

— (Udah, masuk. Coba lihat. Mbah gak apa-apa di sini. Banyak orang ini.)

Kemudian, Mbah menambahkan, "Siapa tahu Ranggi butuh bantuan kamu."

Flo ingin menolak lagi sebenarnya. Tapi, si Mbah keburu mendorongnya untuk masuk.

Dengan sensasi geli yang menjalar dari ujung kaki hingga ujung kepala, Flo berjalan penuh kehati-hatian. Ia menuju ruang makan, mendekati Ranggi yang tengah memantau proses ular itu dikeluarkan dari kabinet.

Ranggi yang menyadari kehadiran Flo sontak bertanya, "Kamu ngapain di sini?"

"Disuruh Mbah lihat," jawab Flo singkat, dengan mata yang curi-curi pandang ke arah dapur. Di sana, ia melihat para petugas damkar yang sedang berjibaku dengan alat tempur mereka. Ada satu buah karung yang disiapkan di lantai.

Begitu ular berhasil dikeluarkan dari dalam kabinet, rasa geli di tubuh Flo semakin menjadi-jadi. Bulu kuduknya sampai berdiri tatkala melihat tubuh ular yang bersisik mengkilap itu menggeliat saat hendak dimasukkan ke dalam karung.

Spontan, ia berlindung di belakang tubuh Ranggi. Dengan meremas ujung kemeja pria itu —tanpa sadar—, ia mengintip saat karung berisi ular tersebut dibawa keluar oleh petugas, seraya meringis takut.

Ranggi menoleh sedikit, sadar akan apa yang Flo lakukan. Bisa saja ia memarahi Flo, karena kehadiran tak berguna-nya di sana. Belum lagi dengan tingkahnya yang menjadikan Ranggi sebagai tameng perlindungan.

Namun, alih-alih melakukan itu, ia hanya berjalan mengekori petugas damkar dengan membiarkan Flo masih bersembunyi di belakang tubuhnya. Juga dengan tangan yang masih meremas ujung kemejanya.

Angry Om is My Housemate [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang