0.1

1K 76 0
                                    

All Harry Potter characters © J.K. Rowling.

SEMUA YANG TERJADI DI CERITA INI MURNI HANYA DARI IDE AUTHOR SEMATA, TIDAK MEMPENGARUHI DUNIA NYATA MAUPUN DUNIA HARRY POTTER, HANYA DIBUAT DENGAN TUJUAN SEBAGAI HIBURAN!

.

.

.

Happy Reading

°°°

September 1941

Hari ini cerah seperti biasa, sebuah burung berbentuk kertas melewati telinganya diikuti oleh seorang bocah yang hendak meraihnya, pemuda itu menatap dan memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang disekitar, diarah berlawanan dia bisa melihat beberapa anak-anak tengah berpamitan dengan orang tuanya, ada anak-anak kecil yang tampak seperti baru menjejakkan kaki ditempat itu dan wajah mereka terlihat kagum dan tidak percaya.

Kedua manik cerahnya melirik kesana kemari dengan ekspresi tenang namun antusias, dia mendorong kopernya didepan sesekali kepalanya mengikuti beberapa anak yang mengangkat koper mereka dan sangkar peliharaan burung hantu.

Ketika dia berjalan menuju pintu masuk kedalam kereta api, seseorang keburu menepuk bahunya dan mengujarkan namanya di tengah-tengah keramaian stasiun kereta itu.

"Cassius! Cassius Winston?"

Dia menoleh mendapati seorang pria paruh baya yang pendek dengan badan gempal, sekali lihat pemuda itu bisa tau kalau pria didepannya adalah seorang profesor, melihat gaya berpakaian yang unik dan dasi kupu-kupu, pemuda itu sontak memberikan senyuman.

"Yes? What can I do for you... Er...?"

"Profesor Slughorn! Kukira aku tidak akan bertemu denganmu secepat ini, dimana ayahmu, nak?" Profesor Slughorn bertanya dengan ceria.

Pemuda itu tersenyum kemudian menatap kearah sekitar.

"Ayah sedang berada dalam urusan penting, karena itu dia tidak bisa mengantarku sekarang," jawabnya dengan senyuman.

Profesor Slughorn menatapnya dengan sedikit mengkerutkan dahi namun dia segera menepuk bahu Cassius dengan senyuman lebar.

"Kalau begitu! Ayo ikut aku, kau pasti akan sedikit kesulitan mencari kompartemen yang masih kosong," ajak Slughorn menepuk dan mendorong bahunya pelan untuk memasuki kereta.

"Ah... Baik hati sekali anda sir, apa yang membuatku mendapatkan kehormatan seperti ini?" Cassius bertanya sembari mengikuti langkah Slughorn melewati kompartemen-kompartemen lain didalam kereta api itu sembari mengangkat kopernya.

"Jangan sungkan-sungkan! Ayahmu pria yang hebat, jelas aku menghargai koneksimu itu, ditambah aku sangat terkesan melihat bahwa didikannya begitu berhasil, melihat sikap mu yang sangat sopan." Puji Slughorn sembari tersenyum lebar kemudian dia menarik sekepal penuh permen dari balik kantongnya.

"Ambil ini nak! Anak-anak yang masih tumbuh sepertimu perlu banyak makanan manis," ucap Slughorn menyodorkan kepalan tangannya itu pada Cassius.

Pemuda itu mengangguk sembari menerima segenggam permen itu, dia menaikkan sebelah alisnya dan melihat bahwa sebagian besar permen itu memiliki rasa nanas. Wow... Manis katanya?

Keduanya sampai didepan sebuah kompartemen kosong yang lumayan luas dari kompartemen biasa yang sempat dilihat Cassius ketika mereka melewati kompartemen yang lain, jelas Cassius sadar bahwa dirinya digiring oleh Slughorn menuju kompartemen para guru, dia tidak tau harus bersikap malu-malu atau tersanjung lagi sekarang, meskipun jelas Slughorn ini mau memperlihatkan kesan pertama yang baik untuk kepentingannya sendiri kalau menurut Cassius.

Running From the Daylight | Male!OC x Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang