Tom Riddle membuka matanya dan manatap kearah langit-langit kamarnya, dia bisa merasakan kasurnya lama-lama membuat dirinya pegal jika terus tertidur disana.Sudah berlalu 5 hari Tom berada disini, dia mengabaikan sebagian besar anak kecil, karena anak-anak yang sudah mulai remaja kini sudah terhitung jari disana.
Pengeboman memang sudah tidak ada lagi sejak Mei 1941, namun keberadaan anak-anak yatim piatu baru semakin memenuhi tempat menyedihkan ini.
Tom menggerutu, dia bangkit dari posisi berbaringnya untuk menatap kearah jendela yang sedikit usang dan buram karena tertutupi es yang membeku dibagian luarnya, memandang jalanan London yang kini telah dipenuhi salju.
Udara diluar memang sangatlah dingin, tapi Tom menyentuh kaca jendela tanpa ekspresi, merasakan hawa dingin menusuk jari telunjuknya.
Ms. Cole memang sudah tidak pernah mengganggunya lagi, tidak memarahinya, tidak pula memberikan pandangan mengintimidasi, wanita itu seolah hanya menganggap Tom tidak ada.
Dia mengetuk pintunya ketika waktu makan telah datang, tanpa basa-basi dan apapun. Keberadaannya benar-benar diabaikan sekarang.
Itu lebih bagus, dia juga tidak mau repot-repot bersosialisasi dengan mereka.
Hidup di tempat ini membuatnya semakin tidak nyaman, bertahun-tahun dibesarkan ditempat tidak berpriviledge dan hanya diingatkan berkali-kali bahwa ibunya meningga ketika dia melahirkan Tom disini.
Tom sadar bahwa latar belakangnya bukan apa-apa, itulah hal yang membuatnya muak dengan kehidupan ini, dia membenci muggle, dia juga benci orang-orang disini, semuanya sama saja.
Hidupnya tidak bermakna, hanya seorang anak panti asuhan miskin yang tidak memiliki kehidupan yang patut dibanggakan. Begitulah dia bukan?
Tom bukan siapa-siapa, bagi orang lain dia hanyalah satu dari sekian banyak anak yatim piatu yang patut di kasihani, sebagai objek pemuas rasa 'moral' orang-orang berada, sekarang mungkin begitu. Tapi tidak untuk beberapa tahun kedepan.
Tok! Tok! Tok!
Suara pintu kamarnya diketuk dengan cepat dan terdengar suara Ms. Cole yang memanggil namanya.
"Tom! Ada orang yang mencarimu, mereka dua orang aneh, baru saja aku menemukan mereka mengendarai sepeda di tengah-tengah jalanan bersalju dan kali ini sepeda mereka terselip diantara gerbang panti! Cepat keluar dan temui mereka."
Tom menaikan kedua matanya terheran, dia meraih mantelnya kemudian membuka pintu dengan wajah datar.
"Sudah berapa lama mereka disana?" Dia bertanya sembari menatap wanita didepannya dengan malas.
Ms. Cole hanya mengendik dia tampak langsung berjalan menuruni tangga sembari mendumel tentang keributan yang baru saja dilakukan oleh 'dua orang aneh' itu, di cap sebagai perusak fasilitas.
Tom segera berjalan juga untuk menuruni tangga, dia melirik ke ruang tengah di bawah, ada beberapa anak yang tengah bermain di dekat meja makan, ada juga yang tengah makan sesuatu.
Fokusnya kemudian kembali pada pintu depan, dia melihat penjaga sekaligus tukang kebuh panti tampak berusaha menarik sebuah sepeda yang tersangkut di tengah celah pagar panti asuhan.
Kedua matanya juga mendapati 2 orang lain yang memakai mantel, syal dan sarung tangan beserta topi musim dingin tampak tengah saling beradu argumen.
Perawakan jangkung dan kulit yang agak tan menarik perhatiannya, Tom mengernyit, dia mempercepat langkahnya untuk kemudian keluar, meringis pelan merasakan salju yang merembes ke kaus kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Running From the Daylight | Male!OC x Tom Riddle
Fanfiction[Cs.Tm] Semenjak melibatkan diri dengan Tom Riddle, Cassius pikir kehidupannya akan menjadi lebih menarik... Yah, dia tidak salah, namun dia tidak bisa bilang kalau dia terkesan dengan akhirnya. Ah tidak, apakah mereka memang pernah bersepakat kalau...