3.3

497 39 10
                                    

Ps: chapter kali inituh kan udah lewat sekitaran tiga bulan (itung dari september) kyk di ch kemarin, jd timelinenya disini udah bulan november akhir menuju desember okeh... Sudah mw akhir smester 1 dan mrk mau ultah jadi maklum kalo scene nya semakin...🗿

CHAPTER INI FULL SEMUT YAH!

•~•

Kejadian malam itu memang spontan, Cassius masih tidak bisa percaya bahwa mereka sempat melakukan itu, ditambah Tom yang memulai.

Setelahnya mereka memang tidak ragu untuk saling menyentuh, namun mereka belum melakukan hal lebih selain saling memberikan kenikmatan dengan tangan, Cassius tidak mempermasalahkannya karena toh mereka juga tidak bisa ambil resiko.

Waktu mereka sekarang sangat terbatas, dan itu terjadi tiap malam di kamar Tom, tidak mungkin mereka melakukan hal yang 'lebih' ditempat dimana para teman Tom tengah tertidur seolah tidak ada apa-apa yang terjadi disana.

Begini-begini Cassius kan masih punya malu, meski sebagian besar sebenarnya dia tidak peduli jika teman-teman Tom menguping, tapi jika itu terjadi. Itu malah akan memvalidasi rumor yang disebarkan oleh Potter, jadi yah... Terpaksa harus menahan diri. Lebih baik kebutuhan biologisnya yang tidak terpenuhi ketimbang harus menghadapi Tom yang bisa saja memutuskannya jika orang-orang tau.

"Kau kembali ke asrama duluan saja Damian." Cassius berkata sembari melepas sarung tangan quidditchnya.

Hari ini dia baru selesai latihan quidditch sebelum pertandingan mereka dengan asrama Hufflepuff beberapa hari lagi.

"Oke..." Damian menatapnya dengan tatapan aneh namun tidak menanyakan hal lain.

Beberapa bulan ini dia juga sadar bahwa Damian mengkhawatirkannya, Cassius memang menjadi lebih sering menghabiskan waktu dengan orang sekitar ketimbang menghilang dan berduaan dengan Tom sekarang.

Sepertinya temannya itu khawatir akan hubungan mereka berdua, Cassius kan jadi merasa tersentuh memiliki teman seperti Damian. Mau tidak mau pula dia harus menyembunyikan rencana mereka berdua dari Damian karena Tom tidak mau terlalu banyak orang yang tau. Seperti biasa dia malah mempercayai Julius, memang tahik Julius ini.

Setelah semua orang pergi meninggalkannya Cassius berjalan kearah kamar mandi, dia bukan tipe orang yang bisa bertahan dengan tubuh kering jika sudah berkeringat, berbeda dengan Bastian atau Damian yang bisa bertahan hanya dengan mantra pembersih, Cassius rasa mantra itu tidak cukup untuk membersihkan tubuhnya, jadi dia bisa dibilang orang yang lumayan rajin mandi ketimbang teman-temannya yang lain.

Meskipun sudah dekat musim dingin sih... Cassius merasa bahwa mandi itu perlu, setidaknya sehabis latihan quidditch... Hari-hari biasa bukan prioritas tentu saja.

--

Ditengah mandinya yang begitu nikmat pintu kamar mandinya tiba-tiba terbuka membuat pemuda itu sontak memekik kaget sembari memeluk dirinya sendiri untuk menutup diri.

Dirinya langsung dihadapkan dengan pemandangan kulit pucat yang terpampang jelas, dari bahu orang itu dia bisa melihat bahwa kain tenda ruang ganti tampak tertutup rapat seolah direkatkan oleh suatu mantra.

"TOM?!"

Cassius memekik tidak percaya, wajahnya memerah otomatis ketika kekasihnya itu melangkah maju untuk memasuki kamar mandi yang hanya cukup untuk satu orang itu.

Pemuda itu otomatis memojokkan dirinya sendiri ke tembok ketika Tom memaksa masuk dengan... Tolong jangan buat Cassius terdengar seperti orang mesum.

Pemuda itu mencoba mengalihkan pandangannya kearah lain namun pandangannya selalu saja terpaku pada figur telanjang kekasihnya itu yang kini tampak meraih shower dari tangan Cassius dan mulai mengguyur dirinya sendiri dengan air.

Running From the Daylight | Male!OC x Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang