Cassius berjalan kesana kemari dengan ekspresi kesal, dia menatap kearah hiasan pohon natal yang terlihat jelas ditengah aula utama.
Perayaan natal sudah terlewat beberapa hari yang lalu di sini, kali ini adalah kedua kalinya dia merayakan natal di Hogwarts, alasannya sama, dan untuk orang yang sama pula.
"Berhenti bolak-balik seperti itu, kau ini kenapa?" Suara Tom terdengar memanggilnya membuat Cassius mendongkak kemudian menatap pemuda itu dengan seksama.
Tom balik menatapnya, pemuda slytherin itu duduk di salah satu spot dibangku panjang slytherinnya, dan Cassius memang berjalan kesana-kemari didepan Tom.
"Something is bothering me lately," Cassius menghela napas, mendudukan dirinya didepan Tom kemudian menumpu wajahnya pada lipatan lengannya diatas meja.
Sebuah tangan menyentuh kepalanya, Cassius mendongkak merasakan tangan Tom baru saja mengelus rambutnya, ekspresi pemuda pucat itu tampak tenang seperti biasa, dia menatap Cassius dengan mata coklatnya seperti biasa, tatapan yang tenang dan teduh namun dalam satu alasan selalu terlihat berapi-api.
Cassius tersenyum, dia meraih tangan Tom, rasanya masih sama, entah kenapa kali ini seperti semakin dingin, dia menarik telapak tangan pemuda slytherin itu mendekat ke pipinya kemudian menarik napas.
"Kau ingin tau?" Cassius bertanya, menatap pemuda didepannya itu dengan sebuah senyuman simpul.
Tom menaikkan sebelah alisnya tanpa menjawab, jemarinya yang ramping dan sedikit tulang terlihat itu bergerak untuk mengelus pipi dan turun ke rahang Cassius.
"Kau bisa mengatakannya," ucap Tom dengan nada datar.
Cassius terkekeh, menarik tangan pemuda itu lagi kemudian mencium jemari-jemari panjang seperti dilahirkan untuk menjadi pemain piano itu.
"Kau tidak meminta jawaban, tapi kau seolah memberiku izin untuk mengatakannya, kalau aku tidak kenal kau begitu dekat pasti aku sudah kira kalau kau tidak peduli, kau memang tidak pernah berubah..." Cassius tersenyum kemudian menangkup tangan dingin Tom dengan kedua tangannya.
Tom menatapnya lagi dengan tatapan itu, kemudian dia mengalihkan pandangannya kebawah dimana satu tangannya tengah ditangkup oleh dua tangan kasar Cassius yang bergerak mengelus seolah ingin menghangatkannya.
"Fine... What is it?" Tom mendengus dengan helaan napas berat.
Cassius tersenyum mendengar pertanyaan Tom, kemudian dia terkekeh puas.
"What do you want for your birthday?" Cassius bertanya.
Tom menatapnya lagi dengan ekspresi keheranan, pemuda itu menarik tangannya dari genggaman Cassius untuk beralih membalik halaman buku yang sedang ia baca.
"Tidak ada,"
"Tahun kemarin aku pernah memberimu buku-buku eksklusif dari Amerika, tapi kupikir itu terlalu biasa, beberapa bulan lagi kita akan lulus, aku ingin mendengar keinginanmu agar aku bisa memberikannya padamu." Cassius berkata.
"Jangan buang waktumu, Cassius, I don't need anything."
Cassius menghela napas.
"Aku sudah memilih untuk diam di Hogwarts hanya untuk menemanimu natal tahun ini, setidaknya hargai usahaku untuk memberikanmu sesuatu yang berharga."
Tom mendengus, pandangannya tetap terfokus pada bacaan dibukunya.
"And I thought you said you know me...?"
"What do you mean by that?" Cassius menatapnya heran.
"Aku tidak perlu hadiah," Tom kali ini menaikkan pandangannya untuk menatap mata Cassius tanpa beralih kearah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Running From the Daylight | Male!OC x Tom Riddle
Fanfiction[Cs.Tm] Semenjak melibatkan diri dengan Tom Riddle, Cassius pikir kehidupannya akan menjadi lebih menarik... Yah, dia tidak salah, namun dia tidak bisa bilang kalau dia terkesan dengan akhirnya. Ah tidak, apakah mereka memang pernah bersepakat kalau...
