September 1943Pelajaran dan juga latihan Quidditch dimulai kembali, tanggung jawab Cassius kali ini bertambah banyak karena menjadi kapten quidditch, harus mempersiapkan uji coba agar bisa memenuhi posisi tim yang kosong, ditambah dia juga kini tengah berusaha bernegosiasi dengan anggota tim tahun lalu yang keluar.
Salah satunya tentu saja...
"Apa kau yakin tidak mau kembali lagi ke tim, Celestia?"
Celestia menatapnya dengan tajam dan kesal, mengalihkan muka dengan bibir cemberut persis sekali seperti waktu dia marah atau kesal pada Cassius dulu.
"Tidak butuh! Lagipula aku sudah tahun ke-7 sebentar lagi aku lulus."
Cassius menatapnya sebentar kemudian mengangguk. "Baiklah... Apapun yang menurutmu tepat... Maaf karena pernah berselisih dengan kalian, kuharap kau tidak selalu marah padaku..?"
"Kau selalu saja minta maaf sejak saat itu juga, tapi apakah kau bisa mengembalikan semuanya?" Celestia mendengus.
"Apa yang kau ingin aku lakukan kalau begitu?" Cassius menghela napas.
Mereka berdua berada di lorong Hogwarts untuk berbicara, dekat tembok tinggi dimana Celestia tengah bersandar sembari melipat kedua tangannya.
Sebenarnya Cassius ingin segera pergi saja, namun Celestia kelihatan seperti masih mau menyampaikan sesuatu, karena Damian bilang 'komunikasi' itu adalah hal yang sangat amat diperlukan jadi Cassius berdiam diri karena dia masih berharap semoga saja Celestia bisa kembali ke tim dan memaafkannya.
"Tentu saja memperbaiki semuanya...! Atau paling tidak berusaha memperbaikinya!"
"Well...! Aku kesini untuk memperbaiki hubungan kita sebagai teman dan mencoba mengembalikanmu kepada tim, apa kau ingin aku mengusahakan juga agar kaptennya pun berpindah padamu lagi?" Cassius berbicara panjang lebamenatapnyar sembari tersenyum. Senyuman kesal namun berusaha ia perlihatkan agar tetap kelihatan tenang dan ramah.
Celestia tampak mengernyitkan matanya sembari menggerutu.
"Bukan itu...!" Celestia berkata dengan nada kesal.
"Apa? Kita masih membicarakan soal quidditch kan?" Cassius mengernyitkan matanya heran.
Celestia langsung kelihatan seperti dia dia tengah disiram air dingin, manik birunya otomatis menatap tajam kearah Cassius.
"Kau benar-benar... Seharusnya kau selesaikan dulu masalah sebelumnya sebelum memaksaku untuk memaafkanmu pada masalah selanjutnha!"
Cassius terperangah, oh... Jadi begitu, Celestia ingin Cassius membicarakan soal putus mereka.
"Aku sudah minta maaf sejak awal bukan? Lagipula itu bukan salahku... Bukan salahmu juga, jika memang ibuku tidak membuatmu nyaman bukankah sudah sepatutnya kita berpisah saja? Seperti katamu, kau tidak kuat menerima teror dari ibuku."
"Kalau begitu! Kenapa kau tidak sama sekali memperjuangkanku! Aku heran... Padahal kau itu romantis, kau sellau mendengarkan semua ceritaku! Kau kelihatan begitu sempurna seperti pasangan yang tepat! Kenapa kau tidak mau memperjuangkanku?!"
"Celestia... Kenapa kau sangat berpikir aku harus memperjuangkanmu?" Cassius bertanya dengan ragu.
Celestia kelihatan marah dan semakin kesal dengan ucapan Cassius yang seperti itu.
"Karena kita saling mencintai tentu saja!"
Cassius tidak menjawab, dia diam untuk memperhatikan ekspresi mantan kekasihnya itu dengan campur aduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Running From the Daylight | Male!OC x Tom Riddle
Fanfiction[Cs.Tm] Semenjak melibatkan diri dengan Tom Riddle, Cassius pikir kehidupannya akan menjadi lebih menarik... Yah, dia tidak salah, namun dia tidak bisa bilang kalau dia terkesan dengan akhirnya. Ah tidak, apakah mereka memang pernah bersepakat kalau...