Liburan musim dingin dilalui seperti biasa setelah itu, ibunya tidak mengetahui soal Cassius dan Damian yang pergi ke rumah Riddle, terimakasih pada ayah Cassius.
Pria itu kali ini juga menetap lumayan lama, jadi mereka bisa menghabiskan waktu keluarga bersama, ayahnya itu senang sekali mengajak ibunya untuk pergi ke museum dan pameran.
Dia jelas tidak terlalu suka berkumpul dengan keluarga ibunya, sama seperti Cassius, karena keluarga Lestrange lebih memilih menghabiskan waktu luang seperti itu untuk menghadiri pesta-pesta para pureblood, ayahnya bilang, sudah cukup formalitas dipekerjaannya yang tiada habisnya itu, jika dirumah dia tetap harus begitu apa gunanya libur?
Lalu mengingat keluarga Lestrange juga agak seperti itu ayah Cassius lebih memilih untuk hanya bersosialisasi dengan mereka seperlunya jika ibu Cassius tidak menyuruhnya.
Ibunya pun tidak terlihat keberatan, meskipun terkadang dia selalu menyinggung hal itu ketika makan malam, tapi ayah Cassius hanya terkekeh sembari melontarkan pujian-pujian yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian ibunya dari hal itu.
Cassius mendengus, ayahnya itu punya semangat yang tinggi dan banyak tingkah, bersanding dengan ibunya yang dingin dan hanya bicara ketika diajak bicara.
Kenapa mereka bisa menikah coba?
--
Ayahnya membantu memasukan menarik koper sepanjang jalan, sementara ibunya berada disampingnya, sibuk meladeni apa yang tengah ayahnya bicarakan.
Cassius sendiri juga sibuk dalam pikirannya sendiri, selama libur dia tentu bertukar surat dengan Riddle seperti yang dijanjikannya, pemuda itu entah kenapa seiring berjalannya waktu mulai lebih sering membicarakan tentang dirinya pula kepada Cassius.
Dia akan membicarakan kekesalannya di panti setelah mereka berdua pergi, komentar-komentar Riddle mengenai orang-orang disana memang agak snarky dan tajam, tapi Cassius hanya membalasnya dengan balasan geli.
Riddle itu orangnya tidak ramah seperti yang dilihat, meskipun Cassius akui kalau dia seringkali luluh begitu saja kalau Riddle sudah mengeluarkan jurus anak baik-bakinya, tapi selama apa yang Riddle lakukan tidak berdampak buruk sih dia tidak keberatan.
Lagipula ekspresi Riddle ketika berpura-pura baik itu lumayan menarik untuk dipandang.
"Cassiussss!!'
Cassius mendongkak, belum sempat melihat siapa yang memanggilnya tiba-tiba saja dari arah depan seorang perempuan memeluknya dengan melingkarkan kedua tangan dibahunya.
Sebuah koper milik perempuan itu tampak diabaikan disamping keduanya. Dia membawanya bersamaan dengan ketika dia memeluk Cassius seperti ini.
Pemuda itu langsung sadar bahwa yang memeluknya adalah Celestia, dia membalas pelukan kekasihnya itu dengan kekehan geli, melupakan keberadaan kedua orang tuanya.
Belum sampai satu menit ibunya keburu menarik Cassius menjauh dari Celestia dengan ekspresi kesal.
Celestia sendiri terkejut, memasang wajah tidak senang ketika dia menoleh untuk menatap ibu Cassius.
"Excuse me, Ma'am?! Apa maksudnya itu?!"
"Jangan menyentuh anakku seenakmu, gadis tidak tau diri."
"Mother..!" Cassius menggertak sembari menarik lengannya dari cengkraman ibunya.
"What?!"
Ayah Cassius tampak gugup ketika Cassius sudah memasang wajah tidak senangnya, dia segera berdiri diantara Cassius dan ibunya sembari mendorong bahu ibunya mundur dengan kekehan ragu.
![](https://img.wattpad.com/cover/341346391-288-k53772.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Running From the Daylight | Male!OC x Tom Riddle
Fanfiction[Cs.Tm] Semenjak melibatkan diri dengan Tom Riddle, Cassius pikir kehidupannya akan menjadi lebih menarik... Yah, dia tidak salah, namun dia tidak bisa bilang kalau dia terkesan dengan akhirnya. Ah tidak, apakah mereka memang pernah bersepakat kalau...