4.0

223 33 4
                                    


15 January 1944

Besok pesta Professor Slughorn diadakan, Cassius sudah mempersiapkan semuanya tentu saja, Tom juga ia beri hadiah agar pakaian mereka terlihat seperti padangan.

Sebagai kapten tim Quidditch tentunya dia kembali mengikuti kesibukan yang ada, ditambah dengan tugas yang semakin banyak sebelum tahun ketujuh.

Jika pada tahun kelima Cassius selalu mendapati teman-temannya terlihat putus asa dan menggunakan segala cara agar tetap terbangun untuk mengerjakan tugas, kali ini kelihatan lebih parah lagi. Padahal baru seminggu masuk semester kedua tapi tugas yang diberikan perharinya bisa melebihi banyaknya subjek pelajaran yang diambil.

"Winston."

Cassius mendongkak mendengar suara asing, dirinya mendapati pemuda pirang kecoklatan berdiri didepannya. Ngomong-ngomong Cassius tengah makan siang bersama Damian.

Damian disampingnya tampak menatap pemuda itu dengan ekspresi memincing dan was-was.

William Avery. Pemuda slytherin yang tentu saja tidak begitu dekat dengan Cassius.

"Hello, er... You too! Fawley." Avery mendengus tidak suka diakhirnya.

Damian menatap pemuda slytherin itu sembari mengunyah rotinya, Cassius merasa geli sendiri mengingat bahwa mereka berdua memang sepertinya masih menyimpan dendam masing-masing karena masalah cinta.

"Ada apa?" Cassius angkat bicara.

Dia mencegah pertengkaran yang sepertinya akan terjadi, karena dilihat dari ekspresi keduanya, mereka berdua seperti siap membuka mulut dan adu mulut saja. Kalau adu mulut secara harfiah Cassius tidak keberatan, dia bisa menganggap kalau mereka tidak ada. Tapi jika adu mulut dalam artian lain jelas saja itu tidak akan berakhir baik untuk telinganya nanti.

"Oh! Riddl-- maksudku, Tom. Dia bilang dia ingin menemuimu di perpustakaan sore nanti." Ucap Avery.

Cassius mendengus kecil mendengar nada suara Avery yang agak gelagapan ketika salah menyebutkan nama Tom. Cassius tau kalau Tom memang bergaul dengan orang-orang ini, tapi mereka kelihatan masih sedikit segan (?) Untuk membicarakan Tom. Itu jelas membuatnya heran, jika mereka memang teman seharusnya mereka tidak kelihatan seperti itu.

"Hanya itu? Kenapa dia tidak mengirim surat atau memberitahunya sendiri padaku?" Cassius bertanya.

Avery kelihatan menatap Cassius dengan ekspresi 'kau pikir aku tau alasannya?!'

"Aku tidak tahu, mungkin dia tidak punya waktu? Kudengar dia juga sibuk akhir-akhir ini dengan klub duel barunya."

Cassius berdeham sembari menganggukkan kepalanya.

"Mungkin begitu... Aku juga tidak melihatnya di meja slytherin." Ucap Cassius sembari menatap kearah meja slytherin.

"Dia tidak makan siang?" Cassius bertanya lagi pada Avery.

"Kalau soal itu... Apa menurutmu aku terlihat seperti ibunya? Sudah! Aku sudah menyampaikan apa maksud dan tujuanku, aku sudah tidak tahan berada disini melihat dia." Avery mendengus sembari menunjuk Damian dengan telunjuknya.

Pemuda slytherin itu kemudian berbalik dan kembali ke meja slytherin.

Damian mengernyit kesal, padahal daritadi dirinya diam. Cassius yang melihat itu terkekeh geli.

"Masih saling bermusuhan eh?"

"Entah... Padahal aku dan pacarku sudah putus beberapa hari lalu..."

Cassius melebarkan matanya.

"Kau tidak bercerita soal itu!" Protes Cassius dengan nada kesal.

"Oh diamlah, kau beberapa hari lalu kelihatan lelah, tiba-tiba bangun, menggumamkan sesuatu yang tidak jelas. Biasanya kan hanya mendengkur saja, tapi akhir-akhir ini kau kelihatan sedang kesulitan makanya aku tidak mengganggumu."

Running From the Daylight | Male!OC x Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang