3.6

310 37 16
                                    

31 December 1943

Tom Riddle duduk disamping jendela apartement kecil sama yang ia sewa saat musim panas beberapa bulan lalu, dia sudah tidak tinggal di panti asuhan. Meskipun tempat tinggalnya tidak seberapa, kali ini setidaknya dia tidak perlu berhadapan dengan banyak anak-anak yang merepotkan.

Meskipun beberapa kali dia memang harus mendengar suara aneh dari kamar sebelah seperti tepukan tangan, atau bahkan jeritan-jeritan aneh.

Fawley sempat mengirimkan sebuah daily prophet padanya kemarin pagi, sebuah berita mengenai Cassius dan Orion, beberapa jam kemudian Julius juga mengirimkan hal yang sama. Maka Tom pun membalas pemberian mereka itu dengan surat agar Cassius membawakan syal rusak itu kembali kepadanya untuk diperbaiki.

Hari ini dia sedang menunggu balasan, tangannya menarik buku 'jurnal' pemberian Cassius ditahun keempatnya dulu, sampulnya masih rapi tidak ada lecet sedikitpun.

Dia bukan orang yang suka hanya berdiam diri tanpa kegiatan meskipun sedang menunggu sesuatu, sejak kecil dia memang tidak pernah punya teman bicara karena semua anak menganggapnya aneh, Tom hanya berbicara dengan para ular. Itu semakin membuat anak-anak lain melihatnya dengan tatapan aneh dan takut.

Tom tidak merasa tertinggal, tentu saja. Dia tidak membutuhkan anak-anak bodoh itu, sejak kecil semua kebutuhannya terbiasa ia penuhi sendiri. Orang lain itu tidak berguna.

Maka dari itu tidak ada pula orang yang berhak mengetahui semua apa yang Tom pikirkan, apa yang Tom rasakan. Dia bukannya suka menulis, tapi menulis terkadang menjadi salah-satu cara agar kekosongannya terisi.

Karena itulah dia memiliki 'jurnal' sedari awal. -janganmenyebutnyadiary- Tom tentu saja tidak akan menuliskan hal-hal sepele, dia membutuhkan 'jurnal' untuk menulis semua rencananya.

Tapi 'jurnal' pemberian Cassius berbeda, Tom bahkan baru menulis disana sejak awal tahun keenam. Dia tidak menuliskan hal-hal berbau sihir langka atau semacamnya.

Buku ini semuanya berisi tentang Cassius. Tom menulisnya, dia sadar namun dia tidak peduli.

Jemari pucatnya meraih untuk membalik halaman berisi penuh dengan coretan tinta dari pena bulu.

'Dia itu manja'

'Bukan tipe orang yang akan bertahan hidup jika dihadapkan dengan sebuah ancaman besar'

'Dia tidak menyukai tantangan, namun tantangan lebih suka mengejarnya'

'Lemah, dia menangis hanya karena mengetahui bahwa orang ini adalah seorang anak yang sebatang kara'

'Tinggi dan kuat, namun apa gunanya jika dia gunakan untuk orang lain? Orang bodoh'

'Dia selalu tersenyum, padahal apa yang kuberikan padanya tidak seberapa, hanya barang-barang konyol yang bahkan sepertinya bisa dia beli sendiri'

'Tidak suka melibatkan diri dengan hal-hal heroik, namun dia selalu sok jagoan jika itu menyangkut keselamatan...'

Tom mendongkak ketika mendengar suara garukan pada jendelanya, dia menemukan Juliet tengah mendorong-dorong cakarnya pada jendela dengan sebuah kantung berukuran sedang terikat dikakinya.

Burung itu tampak sedikit keberatan dengan apa yang ia bawa, Tom berdiri dari kursinya dan segera membuka jendela apartemennya membiarkan si burung mendarat diatas meja kecil yang berada disana.

Pemuda slytherin itu melepas ikatan paket yang dibawa burung hantu milik Cassius, dia kemudian memberikan permen yang Cassius berikan padanya sebelum berpisah pada liburan musim dingin itu kepada Juliet yang langsung mematuknya dan terbang keluar setelah di bayar dengan kudapan.

Running From the Daylight | Male!OC x Tom RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang