Part 38

1.2K 179 10
                                    

Elang, Putri, Dyan dan Rian yang sedang sarapan bersama, begitu menerima telepon Diana yang menceritakan situasinya langsung menyelesaikan sarapan mereka dan pergi menemui Diana di hotel.

Mereka kuatir Diana ketakutan dan tertekan, tetapi saat mereka tiba di kamar hotel yang mereka lihat sama sekali diluar perkiraan.

Diana duduk menikmati sarapan lengkapnya, Pras yang membuka pintu untuk mereka kembali menghadapi laptopnya, sama sekalit idak terlihat Diana ketakutan atau tertekan.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Putri yang duduk bersama Diana di meja makan setelah melihat video yang membuat mereka panik pagi itu, sedangkan para pria berkumpul melihat apa yang sedang Pras lakukan.

Diana menggeleng, "Mas Pras bilang, dia akan menyelesaikannya. Aku percaya padanya, selain itu foto itu hanya editan, bukan asli."

"Siapa orang yang tega melakukan itu padamu?"

"Kata Yulia mungkin salah satu cowok yang pernah kutolak."

"Jika itu mereka, mengapa tidak melakukannya dari dulu, mengapa baru sekarang?"

"Itu juga pertanyaan yang muncul tadi pagi."

"Kamu tenang, mami lega. Untung Pras ada di sini, setidaknya ada yang menjagamu."

Diana tersenyum, "Aku tenang tapi mami yang panik. Pasti mami yang membawa mereka semua kemari."

"Mereka juga penasaran sekaligus panik, apalagi Rian menerima telepon dari temannya yang bertanya tentang video itu."

"Mas Rian menerima telepon?"

"Ya, tapi temannya itu tidak mengirimkan videomu karena katanya sudah tidak bisa dibuka, hanya menceritakan apa isi video itu."

Diana diam, otaknya yang biasanya malas dibuat berpikir mulai berputar menyusun satu sekenario yang mungkin terjadi sampai satu nama muncul dalam ingatannya.

Diana berbalik dan berkata "Mas Rian ingat Yerry si ketua osis yang menjabat ketika aku masuk?"

"Ya, kenapa kamu tiba-tiba bertanya tentangnya?"

"Kemarin aku melihatnya dan kelihatannya dia mengikutiku dengan mas Pras sampai kami kembali ke hotel. Dia juga pernah menitip pesan pada Yulia dan bertanya-tanya tentangku dengan Yulia waktu itu."

Pras yang ikut melihat ke arah Diana langsung berkata, "Kamu menduga dia yang melakukannya?"

"Hanya tiba-tiba terpikir begitu. Jika yang melakukannya pria yang kutolak waktu SMU maka tidak perlu menunggu hari ini untuk menyebarkannya. Tetapi melihat video itu beredar dikalangan teman SMU dan ada teman mas Rian yang juga tahu, aku tiba-tiba ingat pada Yerry."

Pras mengangguk, lalu bertanya pada Rian mengenai informasi tentang Yerry sambil tangannya mengetik pesan. Diana tidak tahu bagaimana cara Pras dengan cepat memblokir video itu, sehingga tidak bisa diteruskan atau dibuka, yang dia tahu setelah Diana menelepon keluarganya, Pras sibuk dengan laptop juga telepon genggamnya.

***

Tidak perlu menunggu lama, satu jam setelah Diana menyebut nama Yerry, mereka sudah menemukan bukti jika dia adalah pembuat video dan juga orang yang pertama menyebarkannya. Melalui kenalan Elang dikepolisian, mereka melaporkan tindakan melanggar hukum itu. Elang meminta pengacaranya untuk mengajukan tuntutan pencemaran nama baik yang tentu saja Yerry tidak akan telepas dari tuntutan pembuatan dan penyebaran video porno.

Polisi yang datang ke kampus tentu saja menjadi pusat perhatian, apalagi setelah dari ruang dekan mereka pergi menuju kelas di mana Yerry sedang mengikuti perkuliahan.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang