Part 48

1.3K 177 11
                                    

Pras tidak kuatir istrinya bosan di penthouse, dia tahu sejak datang mengikuti kursus di Vancouver, istrinya sudah memulai usahanya. Ditempat kursus itu salah satu gurunya memiliki usaha bakery yang cukup besar, dia menawar resep hasil modifikasi yang digunakan Diana saat kursus, dan setelah itu minta Diana membuat beberapa resep yang bisa dia beli dan gunakan atau menggunakan jasa Diana sebagai konsultan lepas bahan jika dia harus mengganti bahan atau menggunakan bahan baru.

Selain pekerjaan tersebut, kedatangan Diana kembali ke Vancouver membuat nyonya-nyonya pengusaha yang sudah menjadi pelanggan Diana bahagia. Promosi nyonya Burt pada teman-temannya membuat mereka tertarik dan akhirnya karena Diana belum ada rencana ke Vancouver, akhirnya mereka memesan secara khusus untuk dikirimkan. Diana tidak tahu bagaimana para pelanggannya itu melakukan pengaturan, dia hanya tahu pesanan itu selamat sampai ditangan mereka, bahkan ada yang minta pemesanan ulang.

Diana bisa dikatakan juga merupakan bagian dari nyonya-nyonya pengusaha, bahkan dia yang termuda di dalam grop itu, tetapi mereka semua yang bisanya arogan dan sombong tidak berkutik karena sebagian besar peserta group senior memuji dan menghargai Diana.

Ketenaran Diana di kalangan nyonya-nyonya pengusaha itu tentu saja juga memberi pengaruh pada pekerjaan Pras, mereka yang memuji Diana didepan suami mereka, ditambah tuan Burt dan beberapa relasi Pras juga telah mengetahui kemampuan Diana, membuat mereka tidak ragu untuk menjalin kerjasama dengan DP.

"Kamu boleh menerima order untuk mengisi waktumu, tapi bukan untuk membuatmu kelelahan. Ingat pesan dokter kemarin, dengan usiamu sekarang ditambah kehamilan anak kembar kamu harus benar-benar memperhatikan perubahan dan kondisi tubuhmu."

"Mas Pras tenang saja, aku juga tidak bisa menerima order terlalu banyak di sini, perlengkapannya tidak lengkap jadi paling hanya bisa membuat yang standart."

"Bagaimana dengan konsultasi bahan?"

"Aku sudah memberi kabar pada mereka, jika memang memerlukanku di tempat mereka maka aku baru bisa ke sana dua minggu lagi. Namun mereka bisa mengirimkan bahan mereka kemari untuk aku pelajari, dan itu tidak akan melelahkan."

"Mengapa dua minggu lagi?"

"Karena menunggu usia kedua bayi ini 4 bulan dan dia sudah terbiasa dengan perubahan pola makan dan tidurku." Pras tersenyum, dia tahu Diana sangat senang dengan kehamilannya dan pasti akan menjaga kedua calon bayinya dengan baik.

"Bagaimana perasaanmu sekarang?" Pertanyaan ganti topik tiba-tiba membuat Diana menoleh dan bertanya sebelum otaknya berpikir.

"Perasaanku sama mas Pras? Aku sudah hamil begini, masih perlu pertanyaan itu? Mengapa, mas Pras menyesal?"

Pras mengacak rambut istrinya, "Katanya otakmu terlalu malas berpikir tapi pertanyaanmu tadi bukankah itu membuat otakmu bekerja semakin berat? Yang aku maksud adalah apakah masih sedih karena berpisah dengan papi, mami juga kedua kakak kesayanganmu."

"Ohhh itu. Mas Pras kalau tidak ingin otakku bekerja keras, buat pertanyaan dan pergantian topik yang jelas. Sedih masih tapi demi mereka berdua, aku tentu saja tidak boleh terus bersedih, mereka bisa merasakannya. Selain itu, seperti kata mas Pras, jika aku merindukan mereka aku bisa ke sana."

"Aku akan mengijinkannya jika kamu benar-benar merindukan mereka, tapi jika yang kamu rindukan adalah nasi padang, sate tretes, tahu telor, rujak, bakso, soto, es teller dan semua makanan kesukaanmu maka itu tidak berlaku."

"Mengapa begitu? Mereka juga bagian dari diriku, tanpa mereka aku tidak akan bertumbuh seperti sekarang."

"Itu memang benar dan fakta yang tidak bisa dipungkiri, tapi mereka bukan orang."

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang