Part 34

1.1K 183 9
                                    

"Mami pernah merindukan papi?" Pertanyaan Diana membuat Putri yang sedang menyiapkan makan malam menoleh.

"Kamu sedang merindukan Pras?"

"Mungkin." Jawab Diana sambil mengusap ujung matanya dengan lengan.

"Kok mungkin?"

"Mami tahu aku tidak pernah berpacaran, baru juga main nikah-nikahan sudah dilarang, dibilang kalau sudah punya calon suami. Bertemu tidak lama, langsung nikah, bagaimana aku bisa tahu bagaimana rasanya rindu?."

Kelihatannya Putri selalu lupa jika keusilan Diana diatas rata-rata, "Jika kamu tidak tahu rasanya mengapa kamu terisak?" Tanya Putri yang sudah kembali sibuk di depan penggorengan.

"Apa hubungannya rindu dan terisak? Apakah orang rindu akan menangis? Tapi Mas Pras yang selalu bilang merindukanku tidak pernah menangis?"

"Lalu mengapa kamu terisak?" Tanya Putri sambil tersenyum.

Diana melihat pada Putri yang karena tidak mendengar jawaban Diana menoleh ke belakang, lalu dengan kesal dia mengacungkan sutil pada putrinya, "Kamu mengusili mami." Kata Putri dengan kesal, tatapan Putri bertemu dengan tatapan Diana yang dengan santai menunjuk apa yang sedang dia kerjakan.

Diana tertawa, "Bukannya mami yang menyuruhku mengiris bawang? Jadi apakah ada hubungan rindu dan menangis?"

Putri ikut tertawa, "Jadi sebenarnya kamu rindu sama suamimu atau tidak?"

"Mami jawab dulu pertanyaanku tadi."

"Yang mana?"

"Apakah mami pernah merindukan papi?"

"Tentu saja pernah. Kamu sendiri bagaimana?"

"Tentu saja pernah."

"Lho tadi mengapa kamu jawab 'mungkin'?"

"Tadi pertanyaan mami 'Apakah aku sedang merindukan mas Pras?', makanya jawabannya 'mungkin'."

Putri menggeleng sambil menghela napas, "Mami jadi ingin tahu, apakah kamu juga sering mengusili Pras dan membuat dia kesal?"

"Terbalik mi, dia yang suka membuatku kesal."

"Baguslah, setidaknya ada yang membantu membalaskannya padamu."

"Sebenarnya aku anak mami bukan? Tega sekali dan membiarkan orang lain membuat aku kesal?"

"Sebenarnya mami, mamimu atau bukan? Tega sekali kamu mengusili dan membuat mami kesal." Jawaban Putri membuat mereka tertawa bersama.

Begitulah sekesal-kesalnya Putri atau orang-orang di rumah pada Diana yang suka sekali mengusili dan membuat mereka kesal tetapi selama Diana ada di Vancouver, mereka semua merasa kesepian. Tidak ada teriakan juga kejar-kejaran di dalam rumah, tidak ada aroma kue, dan yang paling merasa kehilangan tentu saja Elang, karena tidak ada lagi yang mencari perlindungan padanya, bergelayut manja padanya, ada sedikit penyesalan karena mengijinkan Diana menikah begitu cepat, tetapi saat mereka lakukan panggilan telepon dan melihat Diana yang bahagia, penyesalan itu tentu saja menghilang.

***

Pintu ruangan Patrick terbuka dan Drew tidak ada di ruangannya, itu artinya mereka berdua ada di dalam ruangan Patrick ketika Jenni melangkah keluar dari dalam lift. Tanpa ragu dia melangkah menuju ruangan Patrick, mengetuk singkat tanpa menunggu dipersilahkan, dia langsung masuk.

Namun kelihatannya tebakannya keliru, di dalam ruangan itu hanya ada Drew yang sedang merapikan berkas-berkas di meja kerja Patrick.

"Mana dia?" Tanya Jenni pada Drew yang juga akan bertanya padanya.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang