Part 40

1.3K 189 18
                                    

"Orang yang sama?" Tanya Diana pada Teguh, pengacara papinya. Pras menjemput Diana sepulang sekolah untuk pergi ke kantor Teguh, di sana sudah menunggu Elang untuk mendiskusikan rencana selanjutnya yang harus mereka ambil.

"Ya, tapi kali ini bukan Yerry yang membuatnya tetapi salah satu dari mereka, tapi Yerry ikut menyebarkan. Template yang digunakan untuk fotomu sama dengan foto wanita itu." Kata Teguh.

Setelah dia menjelaskan kasus baru yang harus dihadapi oleh Yerry dan teman-temannya, Diana terkejut tidak menyangka jika kasus yang dia alami ternyata telah dialami oleh wanita lain dan membuat wanita itu depresi lalu bunuh diri. Pantas saja suami dan keluarganya begitu takut dia tertekan dengan kasus ini, mungkin mereka kuatir dia depresi.

"Kelihatannya video Diana dan wanita ini, bukan video pertama yang mereka buat." Kata Elang.

"Ya, polisi sedang menyelidiki lebih lanjut lagi mengenai kasus ini."

"Bagaimana mereka bisa menemukan kasus wanita yang meninggal itu?" Tanya Diana. Tapi setelah bertanya dia menoleh pada suaminya, "Kamu yang melakukannya?"

Pras tersenyum, "Bukan aku. Menuduh suami tanpa bukti itu namanya fitnah dan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan."

Diana hanya menjulurkan lidahnya, mengejek suaminya, dia tidak percaya jika Pras tidak terlibat.

"Polisi menerima informasi laporan dari orangtua korban, mereka membawa video putri mereka setelah melihat berita, tepatnya mendapat informasi dari teman putri mereka. Kasusnya hampir sama, cinta ditolak mereka merusak nama baik dan harga diri si wanita."

"Apakah artinya masih ada korban lainnya lagi?" Tanya Diana.

"Polisi masih mendalami kasus ini, tapi untuk tutuntan kita tidak akan ada penundaan." Kata Teguh.

Diana yang diam membuat ketiga pria memandangnya, "Ada apa?" Tanya Pras karena dia menyadari ada yang sedang dipikirkan oleh Diana.

"Hanya merasa kasihan pada keluarga wanita yang meninggal itu dan kasihan pada wanita korban lainnya jika ada dan keluarga mereka. Yang bertahan mungkin sudah tidak ingin tinggal di kota ini karena malu, tapi apa yang membuat mereka tidak melaporkan kasus ini ke polisi?"

"Karena mereka tidak punya bukti dan mereka juga tidak memiliki bukti selain rekaman video yang sudah beredar dari tangan ke tangan."

"Apakah alasan lainnya karena mereka tidak memiliki biaya?"

"Mengapa kamu bertanya begitu?" Tanya Elang yang tahu, hati putrinya yang baik hati.

"Apakah om Teguh bisa membantu mereka jika mereka memang terbukti benar?"

"Tenang saja, suami yang tadi kamu fitnah sudah mengutarakan hal itu lebih dulu, tahu jika istrinya memiliki hati yang terlalu baik."

Diana tersenyum, menoleh pada Pras, "Maaf."

"Aku terima permintaan maafnya. Tidak perlu kamu pikirkan soal ini, tim om Teguh sudah diturunkan untuk membantu keluarga itu mendapatkan keadilan untuk putri mereka."

"Semoga kasus baru ini bisa membuat korban-korban lainnya berani muncul dan mengajukan tuntuan." Kata Elang.

"Untung waktu itu aku menolak mas Rian meminta bantuan Yerry untuk memudahkanku melalui pengenalan sekolah, tapi waktu sekolah Yerry terkenal pintar, jujur dan pembela keadilan, mengapa sekarang sifatnya berubah?"

"Orangtuanya bercerai sewaktu dia lulus SMU, maminya berselingkuh dan dia ikut papinya. Setelah itu dia kuliah, memiliki teman-teman baru yang membuat sifatnya berubah, salah pergaulan mungkin." Kata Teguh.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang