Part 55

1.2K 182 5
                                    

"Bagaimana kalau kalian berdua mami masukkan ke koper saja, jadi tidak repot?" Kebiasaan Diana bercakap-cakap dengan kedua putranya, kadang bisa membuat orang-orang yang mendengarnya atau melihat hal itu tertawa, apalagi semakin bertambah bulan usia si kembar, maka semakin lucu tingkah mereka karena kedua bayi kembar itu seperti mengerti dan kadang memberi jawaban dengan ocehan tidak jelas bagi orang yang mendengarnya kecuali bagi Diana.

Vier dan Vion, sama-sama menghentikan kegiatan mereka, menoleh sekilas pada Diana sebelum kembali mengeluarkan baju-baju mereka dari koper yang sedang disusun oleh Diana.

"Kalian mengabaikan mami....." Diana tahu, marah atau kesal pada kedua putranya adalah hal yang percuma, karena itu dia membiarkan kedua putranya itu berulah dengan mengeluarkan apa yang dia susun di koper.

Ini adalah perjalanan jauh pertama si kembar, juga kepulangan ke Surabaya pertama Diana setelah memiliki anak. Sejak usia 3 bulan, si kembar sudah sering naik pesawat terbang entah menemani mami yang harus menemani papi mereka bekerja atau terbang mengunjungi grandpa dan grandma Conor. Usia mereka sudah 7 bulan dan akan ke Surabaya untuk menghadiri pernikahan uncle Dyan mereka, sekarang mereka sedang membantu mami menyusun koper mereka alias  menghambur apa yang disusun mami mereka.

"Kalian terus keluarkan, jangan salahkan mami kalau nanti di sana kalian tidak punya baju." Kembali dua kepala itu menoleh, mata mereka bertemu dengan mata Diana, lalu seperti paham yang dikatakan mami mereka, mereka mengembalikan semua yang mereka keluarkan ke dalam koper, tentu saja dengan berantakan membuat Diana gemas dan mengacak kepala mereka berdua.

Setelah selesai memasukkan semua yang mereka keluarkan, mereka saling berpandangan dan merangkak. Diana membiarkan mereka merangkak, tahu pasti ada yang membantunya mengawasi dan menjaga keduanya jika sampai mereka keluar dari kamar itu.

Diana melanjutkan merapikan koper, jadwal membereskan koper ini sudah tertunda satu hari karena kemarin dulu kedua putranya demam setelah menerima vaksin rutin mereka. Tidak lama kemudian salah satu putranya kembali, dengan membawa boneka teman tidurnya, tanpa mengatakan apapun karena memang mereka belum bisa berkata-kata, bayi itu memasukkan ke dalam koper setelah itu baru dia duduk memandang maminya.

Diana baru akan berkomentar ketika Vier muncul dan melakukan hal yang sama dengan Vion, tingkah mereka membuat Diana tertawa.

"Kalian berdua memasukkan bear ke dalam koper, nanti malam dan di perjalanan kalian tidur tanpa Bear?"

Jawaban si kembar dengan bahasa bayi mereka membuat Diana kembali berkata, "Kembalikan, mereka akan kalian bawa sendiri karena kita naik penerbangan malam di mana kalian akan tidur ditemani bear." Diana mengeluarkan kedua boneka bear beda warna baju, satu berwarna biru dan satu lagi berwarna merah lalu kedua putranya kembali membawa boneka itu ke tempat asalnya.

***

"Kamu yakin bisa membawa mereka sendiri ke Surabaya?" Tanya Pras karena adanya perubahan jadwalnya, membuat dia harus lebih lama di Jakarta dan saat dia mengatakan pada Diana, Diana memutuskan tetap akan pergi lebih dulu ke Surabaya.

"Sejauh mereka berdua tidak ingin turun dan merangkak di pesawat, aku rasa aku bisa membawa mereka sendiri."

"Tetap saja aku kuatir, aku tidak bisa menjamin mereka tidak melakukannya."

"Kurasa jika kamu meninggalkan pesan dan memberi peringatan pada mereka sebelum terbang, mereka tidak akan melakukannya. Selain itu, ada pramugari yang bisa membantuku. Mas Pras tidak perlu kuatir, kalau aku tidak yakin bisa, aku juga tidak akan membawa mereka sendiri."

"Bagaimana jika aku membalik rute?"

"Maksud mas Pras?"

"Kita ke Surabaya dulu baru aku terbang ke Jakarta."

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang