Part 52

1.2K 181 11
                                    

Satu minggu setelah Pras bertemu Jenni di rumah sakit, berita penangkapan Jenni saat dia akan melarikan diri dalam perjalanannya ke bandara menjadi topik utama. Para karyawannya mengajukan tuntutan padanya, beberapa perusahaan yang bekerjasama dengan JN, juga melaporkan dia melakukan penipuan dan menggunakan uang mereka untuk membayar utang. Jenni telah diberikan surat panggilan tetapi dia tidak datang melapor, sebaliknya dia mangkir dan malah berencana untuk kabur.

Pras tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Jenni, dia juga tidak mengikuti persidangan atau ingin tahu hukuman apa yang akan diterima Jenni, baginya Jenni harus bertanggung jawab pada kesalahan yang dia buat akibat kesombongannya. Apalagi fokusnya sekarang ditujukan pada Diana yang usia kandungannya sudah mendekati waktunya melahirkan.

Setelah dia masuk rumah sakit karena kakinya bengkak waktu itu, Diana benar-benar menjaga dirinya tidak sampai berdiri terlalu lama dan mengurangi konsumsi garam. Setidaknya Pras bersyukur kedua calon bayi kembarnya sejak hadir dalam kandungan istrinya tidak berulah, tidak membuat Diana mengalami muntah-muntah parah, atau membuat Diana kehilangan selera makan. Bahkan sejak kembali ke Vancouver, mereka berdua juga tidak mengganggu Diana, Diana tetap bisa bekerja atau pergi dengan teman-temannya, kelihatannya kedua calon anaknya merasa nyaman di dalam mami mereka.

Pras melewati pintu utama yang dibuka pelayan untuknya, "Nyonya di mana?"

"Di kamar." Jawaban singkat tapi sudah cukup jelas sehingga Pras langsung naik menuju ke kamarnya.

Pras baru akan membuka pintu kamarnya ketika mendengar suara Diana dari kamar di seberang kamar mereka yang pintunya sedang terbuka. Kamar yang akan menjadi kamar kedua bayi mereka, interior kamar itu baru selesai minggu lalu, kelihatannya istrinya sudah mulai mengisi dengan barang-barang bayi yang sudah mereka persiapkan.

Sofie kepala pelayan menunduk hormat pada Pras ketika Pras masuk, Diana yang sedang duduk di bantal empuk di atas karpet mengangkat kepala dan tersenyum melihat suaminya.

"Suamiku sudah pulang...." Pras tersenyum, dia menunduk mencuri ciuman dari bibir istrinya sebelum ikut duduk di samping Diana.

Sofie sudah terbiasa melihat kemesraan majikannya, tetap fokus dengan pekerjaannya memasukkan baju-baju yang dilipat oleh Diana ke dalam laci.

"Masih ada yang kurang?" Tanya Pras.

"Tidak tahu." Jawab Diana.

"Tidak tahu?"

"Ini kehamilan pertamaku, aku juga belum punya pengalaman mengasuh bayi, bagaimana aku bisa tahu ada yang kurang atau tidak?"

"Bukankah mami dan Dani mengirimkan daftar perlengkapan bayi?"

"Perasaan semua yang ada di daftar sudah dibeli, bahkan dari yang aku tahu kegunaannya sampai yang baru kali ini aku lihat barangnya. Aku hanya menempatkan barang-barang itu, sekaligus mencuci baju-baju bayi lucu ini sebelum disimpan, jadi aku tidak memeriksa apakah ada yang kurang atau tidak."

"Benar juga. Oh ya, tadi aku melihat bumper car mini, kelihatannya mereka pasti suka dan membutuhkannya untuk mengelilingi rumah."

Diana menoleh pelan, "Tidak sekalian mas Pras belikan mobil-mobilan supaya mereka bisa balapan setelah keluar dari rumah sakit nanti."

"Tentu saja, tadi aku melihat bumper car juga karena mencari mobil-mobilan buat mereka."

"Mas Pras kalau beli mobil-mobilan yang besaran dikit."

"Biar mereka bisa pakai lama? Kalau karena ini, tunggu mereka besaran dibelikan yang baru saja."

"Bukan...bukan itu tujuannya. Tapi boleh juga mas Pras beli dua yang kecil dan satu yang besaran."

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang