Part 56

1.3K 185 22
                                    

Dua pasang mata memandang Diana dengan mata sembab, Diana sebenarnya tidak tega melihat kedua anaknya menitikkan air mata mahal mereka, hanya saja Diana sedang kesal karena ulah mereka berdua.

"Kalian masih mau nenen atau tidak? Kalau kalian masih mengigitnya, mami pastikan mulai hari ini kalian minum pakai botol."

Dua pasang tangan terulur dengan isakan yang masih tersisa, "Jadi sudah tahu salah kalian?" Diana kembali duduk dan kedua kedua putranya langsung menghampiri dan naik ke pangkuannya. Diana menghapus jejak airmata dipipi keduanya sebelum kembali membuka kancing kemejanya.

Sebelumnya, Diana menyusui mereka ketika secara bersamaan dan mereka berdua dengan kompak, menggigit puting susunya dengan gigi mereka yang baru mulai tumbuh. Berulang kali Diana mengomel atau menepuk paha mereka jika mereka melakukannya, hanya saja hari ini Diana langsung menghentikan kegiatan mereka dan marah, membuat kedua bayi itu langsung menangis.

Ketukan di pintu membuat Diana menarik turun kain penutup dada yang tadi dia naikan. Pintu terbuka dan kepala Yulia sahabatnya muncul, "Hai mami bayi kembar."

Diana langsung tersenyum, tangan kecil di dadanya mulai bergerak, seperti biasa rasa ingin tahu mereka membuat mereka mengintip, Diana membiarkannya karena tamunya adalah Yulia.

Yulia tertawa, "Mereka mengintip. Kamu menyusui mereka langsung berdua?"

"Kamu pikir mereka sedang duduk bersembunyi di dalam sini?"

"Maksudku, bagaimana kamu bisa melakukannya?"

"Karena mereka berdua yang menginginkannya, aku hanya sebagai penyedia saja. Bolos kuliah?"

"Enak saja.... Aku baru dari kampus menyerahkan tugas, langsung kemari untuk menemuimu, mengapa kamu sama sekali tidak menghargainya?"

"Bagaimana kamu mau aku menghargainya?"

"Traktir aku makan siang."

Diana tertawa, "Sebentar, aku tanyakan pada mereka dulu mengingat mami sedang pergi dan aku tidak mungkin menitipkan mereka pada si mbok."

"Aku sejujurnya heran, kamu bukan tidak bisa membayar babysitter, tapi mengapa kamu bersusah payah mengasuh mereka sendiri?"

"Karena aku senang." Jawab Diana dengan santai lalu menepuk lembut kedua kaki putranya sambil berkata, "Aunty Yulia mengajak kalian jalan-jalan, mau ikut?"

Yulia baru akan mengatakan sesuatu ketika Diana berkata kembali, "Yakin kalian sudah selesai?"

"Mereka paham?"

"Jangan lupa mami dan papi mereka memiliki otak yang cerdas." Diana merapikan pakaiannya sebelum membuka penutup dada dan Yulia langsung disambut oleh tatapan ingin tahu dari dua bayi gembul yang ada di pangkuan Diana.

"Astaga, selama ini melihat mereka hanya melalui panggilan video tidak menyadari jika tatapan mereka persis dengan papi mereka."

"Tentu saja, mereka berdua putranya." Diana menurunkan kedua putranya yang langsung merangkak menuju Yulia.

Yulia menunduk, "Hai tampan, boleh berkenalan?" Yulia mengulurkan tangannya, lucunya Vier dan Vion ikut mengulurkan tangan juga, membuat Yulia semakin gemas dengan dua bayi itu.

"Kalian berdua pandai dan sopan, tidak seperti mami kalian."

Diana hanya tertawa, "Ayo, ganti baju kalian." Keduanya merangkak kembali ke Diana, Yulia mengamati bagaimana Diana membersihkan wajah mereka dengan handuk hangat lalu mengganti pakaian kedua putranya sambil berdecak, "Jujur saja, aku tidak pernah membayangkan bisa melihatmu seperti ini."

"Apa? Menikah muda dan memiliki dua anak sebelum berusia 25 tahun?"

"Begitulah tapi melihat betapa cekatannya dirimu menangani mereka, aku yakin kamu bisa menjadi mami yang baik."

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang