Part 20

1.4K 184 11
                                    

Pras benar-benar tertegun ketika melihat Diana dengan gaun pengantinnya melangkah dalam gandengan Elang Atmaja berjalan menuju dirinya yang sudah menunggu di depan altar. Hal yang dia impikan akhirnya menjadi kenyataan, beberapa menit lagi Diana akan resmi sebagai istrinya, walau dia tahu dia tetap harus menepati janjinya pada Diana untuk tidak mengambil haknya sebagai suami jika Diana belum mengijinkannya, baginya itu bukae masalah, salama Diana sudah resmi sebagai istrinya.

Rey yang berdiri di sampingnya berbisik, "Awas matamu keluar. Buta tidak akan bisa melihat istri cantikmu." Drew yang berdiri di samping Rey tertawa kecil dan Pras hanya bisa menoleh dan memberi tatapan tajam pada keduanya.

Diana tiba di hadapan Pras, Elang menyerahkan putrinya pada Pras tentu saja dengan pesan untuk menjaganya juga menyayanginya dengan baik.

Janji pernikahan mereka ucapkan dalam suasana tenang, cincin pernikahan yang telah diberkati sudah terpasang di jari mereka berdua, dan sekarang Pras membuka penutup wajah Diana, membuat kecantikan yang tadi terhalang kain tipis itu semakin jelas terlihat. Pras tidak mencium bibir Diana, dia hanya mencium kening Diana, tetapi itu sudah cukup membuat semua yang menyaksikan terharu.

Restu orangtua menjadi momen di mana Diana menitikkan air matanya, jika sebelumnya semua sepupunya berpikir Diana tidak akan menangis, apalagi setelah menikah dia juga akan tetap bersama orangtuanya, ternyata mereka keliru. Diana terbawa suasana dan dia tahu sekarang dia bukan lagi menjadi tanggung jawab papi dan maminya, tapi menjadi tanggung jawab suami yang  sekarang berada di sebelahnya.

Diana tidak menyesal harus menikah di usia 18, karena dia yakin pernikahannya adalah pernikahan yang diberkati oleh banyak orang dan tentu saja dia yakin Pras adalah jodoh yang memang telah ditentukan untuknya. 

Setelah acara pemberkatan, mereka langsung menuju ke hotel tempat resepsi diadakan. Mereka tidak mengadakan pesta malam hari karena memang mereka tidak mengadakan resepsi mewah yang sampai menggundang artis terkenal. Resepsi tersebut hanya jamuan makan siang sederhana tapi tentu saja tidak sesederhana yang dikatakan, tetap saja menjadi jamuan makan siang  yang mewah.

Diana tidak berganti pakaian, dia hanya melepas ekor gaun dan kerudungnya, gaun pengantinnya memang dirancang untuk bisa digunakan di dua acara, apalagi jamuan makan siang adalah pesta prasmanan supaya pengantin dan keluarga bisa berkeliling menyapa para tamu, karena itu gaun yang terlihat ribet harus bisa langsung sulap menjadi gaun yang ringan sekaligus nyaman buat Diana berkeliling.

"Lapar?" Bisik Pras pada Diana.

Diana menggeleng lalu mengangguk, membuat Pras tersenyum, "Mau makan apa? aku ambilkan."

"Yulia tadi membawakan makanan saat aku berganti pakaian, jadi tidak lapar tapi melihat mereka makan sate aku jadi kepingin, tapi mengingat makan akan berlepotan maka aku harus berpikir ulang."

"Mau berlepotan tinggal dibersihkan, atau kamu mau aku keluarkan daging dari tusuknya jadi bisa kamu makan pakai sendok atau garpu?"

"Itu namanya bukan sate tapi daging bumbu kacang." Jawab Diana sambil tertawa, lucu dengan perhatian suaminya yang juga tertawa mendengar jawabannya.

Kemesraan mereka tidak bisa terlalu lama, karena beberapa tamu kembali menghampiri untuk mengucapkan selamat, tamu yang tentu saja adalah kenalan orangtua mereka dan lebih banyak tidak mereka kenal.

***

Tentu saja tidak ada malam pertama, saat Pras masuk ke kamar hotel yang akan dia tempati bersama Diana malam itu, istrinya sudah terlelap dengan menggunakan piyama motif beruang. Dengan perlahan Pras masuk ke kamar mandi, membersihkan dirinya sebelum bergabung di tempat tidur bersama istrinya.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang