Part 51

1.2K 175 9
                                    

"Dia kemari? Darimana dia tahu?" Tanya Pras saat Drew melaporkan Jenni ada di depan.

"Kelihatannya dia mencari kabar tentang anda lewat staff DP. Dia mengatakan menunggu sejak pagi, tapi tadi pagi saya kemari dia masih belum ada dan dari penampilannya tidak terlihat seperti orang yang menunggu begitu lama."

"Dia tidak akan memiliki kesabaran itu, dia juga hanya menduga aku di sini, melihat kamu datang dan masuk maka dugaannya itu benar, jika aku tidak menemuinya maka dia akan membuat keributan di depan sana."

"Jadi anda mau menemuinya?"

"Ya, dia akan menemuinya." Jawaban ini bukan dari Pras tetapi dari Diana yang keluar dari kamar dengan kursi roda otomatis yang sejak Drew mengantarkannya tadi pagi sudah dibuatnya bermain untuk menghilangkan kebosanan.

"Mengapa?" Pertanyaan Pras juga menjadi pertanyaan dalam benak Drew.

"Dia sudah meninggalkan pesan padaku saat aku berperan menjadi sekretarismu, jika kamu tidak menemuinya maka dia bisa saja menyebarkan kalau aku sekretaris yang tidak handal."

"Jika itu alasannya, aku tidak mau menemuinya. Kamu memang bukan sekretarisku dan aku tidak merasa perlu kamu handal dalam bidang itu."

"Aku juga tidak ingin menjadi sekretarismu, jadi setelah ini jangan menyuruhku untuk menerima teleponmu lagi." Diana kembali menjalankan kursi rodanya masuk ke dalam kamarnya.

"Dia menghubungi nyonya?" Tanya Drew.

"Tepatnya menghubungi telepon genggamku yang kutitipkan pada Diana." Jawaban ini membuat Drew tersenyum, mulai mengerti dengan pembicaraan atasan dan istrinya tadi.

"Apakah anda sudah mengetahui atau menduga tujuan dia begitu memaksa menemui anda?"

"Bukankah kamu mengatakan perusahaannya terlilit hutang? Dia ingin minta aku menyelamatkannya, mengambil alih perusahaan-perusahaan yang dia akusisi supaya bisa membayar hutang."

"Apakah anda akan menolongnya?"

"Menurutmu?"

"Ketiga perusahaan itu cukup menjanjikan, menurutmu apakah jika kita membeli ketiganya akan memberi keuntungan atau akan mengalami nasib yang sama seperti JN?"

"Anda tahu penyebab utama dari kegagalan ketiga perusahaan itu, saya yakin anda juga sudah membaca profil terakhir ketiga perusahaan tersebut, saya rasa membelinya akan memberi keuntungan tetapi dengan kondisi sekarang membeli dengan harga standart bukan hal yang menguntungkan." Jawaban Drew membuat Pras tersenyum, Drew memang benar-benar asistennya, tentu saja bisa dia andalkan.

"Aku akan menemuinya, selanjutnya kuserahkan padamu. Aku harus fokus menjaga tiga paisen di dalam sana."

"Apakah anda ingin saya meminta hasil pengujian diselesaikan lebih awal?"

"Ya, sangat perlu." Kembali Diana yang menjawab. Dia sudah bosan, pekerjaannya juga sudah menunggu tetapi suaminya masih bertahan untuk tidak mengijinkan dia keluar sebelum hasil test lengkapnya selesai dan dia juga kedua bayi mereka dalam keadaan sehat.

"Karena kamu pasti sudah mendengar pembicaraan kami, bagaimana jika aku membeli ketiga perusahaan itu untukmu, kamu bisa menggunakannya untuk latihan."

"Latihan apa? Perusahaan apa? Aku tidak mendengar apa-apa, lanjutkan pekerjaan kalian." Diana kembali kabur masuk ke dalam kamar, dia memang mendengarkan, karena pintu penghubung tidak di tutup jadi dia tidak menguping. Dia juga tahu tidak ada yang Pras rahasiakan darinya, termasuk soal pekerjaannya karena itu perkataan suaminya tadi hanya untuk mengerjainya, apalagi Pras tahu dia malas jika diajari mengenai investasi yang dia ajarkan.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang