OWMOS⏤24

14K 243 10
                                    

"Nuna!"

Resta menoleh, mendapati adiknya yang berdiri tak jauh darinya. Baru saja dirinya pulang dari kampus. Kenapa adiknya itu berkunjung ke kosannya tanpa memberitahu?

Gadis itu memasukkan kunci kelubangnya kemudian memutar. Bersamaan dengan itu, Kalingga sampai disampingnya.

"Kenapa kesini?" tanya Resta.

Asal kalian tahu saja, sebenarnya Resta agak canggung karena adiknya itu mencium bibirnya waktu itu.

Tapi, Kalingga terlihat biasa saja tanpa mempermasalahkannya.

"Mau nenen." ringis cowok itu.

Tuk!

Dengan cepat Resta menimpuk kepala adiknya itu. Kalau ada yang dengar kan tidak lucu, ini tempat umum. Apa-apaan Kalingga ini.

"Sakit." cebiknya.

"Mulutnya, kebiasaan ya kalau ngomong." sindir Resta.

"Kangen tahuu. Aku udah beberapa hari nggak ketemu kakak. Karena kakak sibuk terus," cowok itu memanyunkan bibirnya.

Resta membuka pintunya, kemudian mempersilahkan Kalingga masuk terlebih dahulu. Cowok itu seperti biasa, masih menggunakan seragamnya karena tidak langsung pulang ke rumah.

Resta menutup pintunya, lalu menguncinya dari dalam seperti biasanya.

Dia agak trauma karena Jorch masuk tanpa ijin waktu itu dan nyaris menciumnya dengan paksa.

Satu hal yang tidak Resta ketahui, kenapa Jorch bersikap seperti itu? Padahal, selama ini, Jorch nampak biasa saja dan baik kepadanya. Tapi, tidak menyangka kalau Jorch akan melakukan hal itu kepadanya.

Ah, Resta jadi sedikit takut.

"Nunaa!"

Resta tersentak kaget.

"Kenapa?"

"Buruan." Kalingga menepuk kasur Resta. Mengode kakaknya agar cepat-cepat kesana karena sedari tadi hanya berdiri mematung di depan pintu setelah mengunci pintu itu.

Menurut, Resta berjalan mendekati adiknya. Naik ke atas kasurnya. Baju saja Resta hendak menaikkan kaosnya. Kalingga bersuara.

"Copot aja." ucapnya.

"Hee????" beo Resta bingung.

"Copot aja nuna. Aku kangen lihat nuna nggak pakai kaos." ucapnya.

Resta tersipu, lagi dan lagi degub jantungnya tidak beraturan karena ucapan Kalingga. Gadis itu akhirnya mencopot kaosnya menyisakan branya disana.

Kalingga langsung menarik tubuh Resta untuk ia peluk sambil tiduran.

"Katanya mau nenen?" tanya Resta bingung karena adiknya tidak mengeluarkan kedua payudaranya.

Kalingga menggeleng, cowok itu memilih untuk memeluk dan menenggelamkan kepalanya di dada empuk Resta dengan nyaman. Ia mengurungkan niatnya untuk nenen. Ya meskipun dia tahu kalau payudara kakaknya ini sudah sesak.

Lihat saja, nampak sesak dan penuh.

Resta menepuk-nepuk punggung adiknya dengan lembut. Napas Kalingga terasa begitu hangat menerpa kulitnya membuat dirinya merinding sesaat.

"Kenapa nggak pulang aja? Aku capek kesana kesini terus." Kalingga membuka suaranya.

"Bercanda kamu? Kakak udah bayar buat tiga bulan kedepan." kekeh Resta.

"Apa???! Tiga bulan? Kakak mau bunuh aku yaa????" sungut Kalingga semakin mengeratkan pelukannya.

Resta kembali tertawa.

Obsessed with My Older Sister ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang