Obsessed with My Older Sister ✔️

OWMOS⏤12

sampai sini, adakah yg masih setia membaca cerita gabut ini?

aku mau ngucapin terima kasih udah stand by sampai part 12 ^^

oh iya, anggep aja part sebelah udah ganti hari. okay!

-o0o-

Kalingga memakan sarapannya dengan tak berselera. Cowok berambut berantakan itu hanya mengaduk-aduk makanannya sesaat lalu minum air putih.

"Kamu berantem sama kak Resta?" tanya bunda.

Kalingga tidak menjawab, cowok itu hanya menggeleng lemah beberapa kali.

Nyatanya, tidak ada pertengkaran diantara mereka. Hanya sedikit kesalahpahaman saja. Dan benar sih, itu salah Kalingga.

Tapi, dia tidak akan berpikir kalau kakaknya itu akan berbuat sejauh ini kepadanya. Ini terlalu kejam.

Bagaimana bisa kakaknya itu membiarkannya tidak nenen selama 4 hari berturut-turut. Bisa kurus Kalingga nanti.

Padahal sih nggak ngaruh.

"Kamu nakal lagi ya sama kak Resta? Makanya, jadi adek tuh yang nurut sama kakaknya." itu suara ayah.

Kalingga semakin kesal mendengarnya. Kurang nurut apa coba dia dengan Resta? Pernahkah kalian melihat Kalingga melawan Resta?

"Ayaahhhh~" rengek Kalingga.

"Lagian kenapa sih, biasanya kalian biasa aja. Kenapa kakakmu tiba-tiba nggak pulang gini?" ucap ayah.

"Mana Kalingga tahu, kakak nggak bila apa-apa." sungut Kalingga.

"Wah wah kayaknya masalah serius nih bun, jangan-jangan adek recokin kakaknya pas lagi pacaran lagi. Berat nih." ayah semakin mengompori Kalingga.

Bunda terkikik. "Jangan-jangan kakak nggak bakal pulang nih. Wahh kakak pasti nginep di rumah pacarnya. Gara-gara adek sih,"

Sial, kenapa sih dengan kedua orang tua itu. Kalingga semakin tidak mood makan kalau seperti ini. Ingin sekali Kalingga menjerit.

"Kalingga nggak berantem tau. Kakak juga nggak marah sama Kalingga. Kalian aja kompor." rajuk Kalingga.

Cowok itu langsung beranjak dari tempat duduknya menyambar tas sekolahnya lalu, pergi keluar rumah dengan wajah ditekuk karena badmood parah.

"Apa Kalingga beneran ganggu Resta lagi, yah?" tanya bunda.

"Ayah nggak tahu bun, tapi ayah rasa Resta nggak ngerjain proyek. Tapi, emang lagi marah aja sama adeknya itu." jawab ayah melanjutkan minum kopinya yang tertunda.

"Tapi, marahan gara-gara apa?" bunda nampak berpikir.

Ayah hanya mengedikkan bahunya tidak tahu.

-oOo-

Kalingga memarkirkan motornya. Cowok itu berjalan dengan gontai menuju kelasnya. Sudah malas, tambah malas dia pergi ke sekolahan.

"Kal!"

Alif datang dari arah berlawanan. Kalingga hanya menyapa cowok itu sesaat. Alif mengernyit, Kalingga masih lemas seperti kemarin-kemarin?