Obsessed with My Older Sister ✔️

OWMOS⏤34

yg kepo sm wujudny kakak resta kesayangan kalingga, bleh lihat mulmed

kalingganya bayangin sendiri🤗

-oOo-

Awalnya, ayah dan bunda memang biasa saja melihat kedekatan dua anaknya itu. Tapi, makin kesini sikap Kalingga semakin mencurigakan bagi mereka. Dari cara putranya itu berbicara pada kakaknya, lalu bahasa tubuhnya. Itu semakin membuat ayah dan bunda curiga.

Tapi, mereka menghapus kecurigaan itu karena Resta memiliki David.

Binggo!

Kalian pasti ada yang curiga kan kalau alasan ayah dan bunda menjodohkan Resta waktu itu bukan hanya karena hal sepele seperti itu.

Ayah dan bunda memiliki alasan lain. Mereka ingin melihat ekspresi Kalingga ketika mendengar jika kakaknya akan menjadi suami orang. Dan, Kalingga tidak terima dengan hal itu.

Sesaat, setelah Resta pergi untuk ngekos. Ayah dan bunda selalu memperhatikan Kalingga lebih daripada biasanya. Meskipun mereka kerja seharian, tapi mereka masih sempat untuk memperhatikan putranya itu.

Benar, Kalingga nampak berbeda ketika Resta tidak berada di dekatnya. Putra kesayangan bunda itu jauh lebih lesu dan tidak bersemangat.

Bunda ingin bertanya langsung kepada Kalingga, tapi bunda tidak enak jika harus menanyakan tentang privasi putranya itu.

Ayah dan bunda senang ketika David datang ke rumah waktu itu. Dan mereka berharap kalau hubungan Resta kali ini bisa sampai ke jenjang pernikahan. Tapi, harapan mereka pupus ketika mendengar kabar kalau Resta putus dengan David.

Semakin tidak beres sejak Kalingga marah dan mengurung dirinya di dalam kamar. Bunda terpaksa menyuruh Resta datang ke rumah untuk membujuk adiknya itu. Dan mereka berhasil.

"Yah,"

"Iya bundaku."

"Ayah denger dulu, bunda mau ngomong seriuss." bunda menggoyangkan tangan ayah yang sedang memegang koran.

Pria itu akhirnya meletakkan korannya, melepaskan kacamatanya lalu menatap bunda yang ingin berbicara dengannya.

"Iyaa, mau ngomong apa?" tanya ayah.

"Bunda takut. Kalau Kalingga kelewat batas sama kakaknya." ucapnya.

"Bunda kok ngomong gitu." ayah berusaha untuk tidak berpikiran negatif.

"Ayah inget waktu Kalingga minta ijin buat tidur di kamar kakak?" tanya bunda.

"Inget, kenapa bun?"

"Bunda takut. Kalingga udah dewasa ayah. Dia bukan anak-anak lagi." desah bunda.

"Iya ayah tahu. Tapi, mereka kan nggak tidur satu ranjang. Kalingga bawa selimut sama bantal sendiri kan?" ayah kembali tidak negatif thinkin'.

"Kita nggak tau apa yang terjadi di dalem kan? Bunda takut." lirih bunda.

"Coba ayah ngomong sama kakak deh. Buat nggak terlalu deket sama adek." sambung bunda.