OWMOS⏤O6

41.1K 490 7
                                    

Resta meregangkan ototnya yang terasa kaku. Tubuhnya agak berat karena adiknya tak kunjung bangun. Masih memeluk dirinya dengan mulutnya masih masih setia menyusu.

"Kal," Resta mencoba membangunkan adiknya itu dengan suaranya yang masih serak karena bangun tidur.

Kalingga tidak bergerak sedikitpun. Posisinya terlihat sangat nyaman. Hari ini, Resta masuk siang. Jam 1 nanti, dia tak masalah tidur sampai siang tapi adiknya itu kan harus pergi untuk sekolah?

"Kal, kamu nggak sekolah?" Resta menepuk-nepuk pipi adiknya.

"Nghh, nanti." jawab Kalingga dengan suara beratnya. Cowok itu masih nyaman dengan posisi ini. Dia kembali menyesap nipple kakaknya itu lalu kembali terlelap.

Semalam seperti ucapan Resta, gadis itu tak membangunkan Kalingga dan membiarkan adiknya itu bermalam dikamarnya sampai pagi ini. Lagipula, Resta sudah tidak bertenaga untuk adu bacod dengan adiknya itu.

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 06.03 waktu setempat. Tapi, Kalingga masih tetap terlelap. Tidak ada pilihan lain. Resta mencabut paksa nipplenya yang masih berada dimulut Kalingga. Lalu, mengancingkan piyamanya lagi tanpa mengenakan bra.

Cowok itu terkejut, lalu membuka matanya tak terima. "Kakak???!!!"

Resta mendorong tubuh adiknya itu untuk bangun. "Buruan bangun nanti telat."

"Nggak mauuu, nenen dulu sebentar." rengek Kalingga masih dengan suara beratnya. Bisa kalian bayangkan sendiri.

"Semalem udah, sekarang kamu berangkat. Nanti dimarahin bunda loh." ucap Resta. Gadis itu sudah turun dari ranjang menarik tangan adiknya untuk ikut turun dari kasurnya.

TOK TOK TOK!

"Sayang, Kalingga masih di dalem atau udah berangkat ke sekolah?" itu suara bunda.

"Di dalem nih bun. Nggak mau pergi dari kamar Resta!" adu Resta.

"Kalingga, kamu udah besar ya sayang. Nggak boleh terus-terusan nempel kek Kak Resta!" peringat bunda.

Dari kecil, Kalingga memang sudah manja dengan Resta. Bunda dan ayah pun sangat menyadari hal itu. Mungkin karena Resta kakak satu-satunya, maka dari itu Kalingga sangat manja padanya.

Ya itu membuat ayah dan bunda sedikit tenang. Jadi, kalau mereka tinggal Kalingga bekerja, Resta bisa menjaganya tanpa penolakan dari Kalingga sendiri.

Tapi, sepertinya sifat Kalingga ini tidak bisa hilang meskipun dia sudah dewasa. Kalingga sering mengganggu kakaknya, mengusel kakaknya, nah malah sekarang menyusu kakaknya sesuka hati.

"Wait, bun. Masih ngantuk!" seru Kalingga akhirnya.

"Bunda tunggu di bawah ya. Ayah juga nunggu kamu. Buruan!"

"Kok cuma aku? Kak Resta?"

"Kak Resta kan nggak lelet kaya kamu." balas bunda kemudian berjalan meninggalkan kamar Resta.

"Tuh ditunggu bunda. Buruan mandi terus ke bawah!" suruh Resta.

"Aaaa mau nenen dulu. Sebentar aja janji. Boleh ya nuna? Pleaseee," cowok itu masih memohon.

Resta menggeleng tidak mau. "Nanti kamu telat. Kalau nggak pergi sekarang, yaudah nggak usah ngajak ngomong kakak." ancam Resta.

"JELEK BANGET NGANCEMNYA! YAUDAH IYA!"

Kalingga membuka pintu kamar Resta kemudian berjalan menuju kamarnya. Resta hanya menggeleng pelan. Gadis itu melepaskan piyamanya, memakai bra nya lalu berganti pakaian menjadi baju rumahan.

Dia segera turun ke meja makan, mendapati ayah dan bunda yang sudah duduk di sana.

"Good morning ayah, bunda." sapa Resta.

Obsessed with My Older Sister ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang