Epilogue

17.2K 277 5
                                    

Pagi ini, Resta bangun lebih awal karena semalam dia tidak bisa tidur. Tubuhnya akhir-akhir ini sering lelah padahal tidak melakukan apapun. Kini, dia tengah menyiapkan sarapan untuk mereka semua.

Kalian tahu? Kalingga si bayi besar itu meminta nasi goreng seafood buatannya. Gadis itu hanya menghela napas pasrah dan menuruti keinginan Kalingga.

"Kakakk!"

Cowok yang berstatus menjadi suaminya itu tiba-tiba memeluk tubuh ramping istrinya dari belakang. Mendusel ke leher jenjang Resta yang terekspos karena rambutnya dia cepol ke atas.

"Wangi humm, buruan. Aku udah laperr~"

Resta hanya berdecak kesal karena tingkah bayi besar itu.

"Minggir dulu, kakak susah masaknya kalau kamu nempel kaya cicak gini." ucap Resta berusaha melepaskan pelukan Kalingga yang semakin mengerat.

"Nggak mauu, kakak wangi strawberry aku sukaaaa." Cowok itu menggeleng kukuh.

"Nanti ayah sama bunda keburu dateng, buruan duduk ke kursi."

"Yaudah deh iya, kakak madep sini bentar." Cowok itu memutar tubuh Resta dengan paksa.

Cup.

Mengecup bibir ranum kakaknya itu dengan cepat kemudian berlari ke kursi duduk manis disana.

"KALINGGAAA!!!"

Seru Resta marah. Ya bagaimana bisa Kalingga tiba-tiba menciumnya. Resta kan jadi malu. Untung tidak ada ayah bunda.

"Ada apa pagi-pagi udah ribut aja kalian." itu suara ayah.

Ayah dan bunda berjalan mendekati mereka yang tengah ribut itu.

"Kak Resta aja yang lebay." cibir Kalingga.

Bukan Resta yang lebay sih, akhir-akhir ini sifat manja Kalingga semakin jadi. Apalagi sejak Resta sibuk skripsian.

Resta meletakkan nasi goreng seafood yang sudah jadi itu ke meja makan. Lalu menyiapkan minuman dan juga buah-buahan di sana.

"Padahal kamu bisa panggil bunda buat bantu-bantu loh, sayang." ucap bunda.

Resta hanya tersenyum, "Resta bisa sendiri kok, bun."

Mereka makan dengan hening, sebelum menyudahi acara makan mereka. Ayah tak henti-hentinya untuk memperingatkan Resta agar mengunci rumah ketika berangkat ke kampus nanti.

"Daa ayahhh daaaa bundaa," Resta melambaikan tangannya kepada mereka yang perlahan mulai lenyap dari pandangannya.

"Kakk~"

Kalingga mengintil dibelakang Resta menarik-narik baju gadis itu dengan ekspresi gemas minta dicubit.

"Kakakkk~~~ Ish nggak denger apa aku panggil." rajuknya.

"Kakak mau ganti baju, mau ke kampus adekkk," Resta akhirnya mengalah dan menghentikan langkahnya. Menatap adiknya yang sudah seperti anak kucing itu dengan gemas.

"Cepet bangett. Adek belum nenenn. Adek mau nenen duluu kak." ucap Kalingga dengan wajah sok imut. Tapi, beneran imut sih.

"Nanti aja pas kakak pulang. Kakak nanti telat kalau ngurusin bayi besar kaya kamu dulu." Resta melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga.

Kalingga mengejarnya, lalu memeluknya dari belakang, "Nunaaa~ mau nenennn." rengeknya seperti bayi.

"Astaga udah kaya bocil," gumam Resta.

"Yaudah bentar tapi, kakak mau ada bimbingan hari ini." ucap Resta menyetujui Kalingga.

Kebiasaan Kalingga tidak bisa hilang sampai sekarang. Cowok itu masih tetap nenen kapanpun dan dimanapun. Mau dimobil pun Kalingga tetap nenen kalau ingin.

Obsessed with My Older Sister ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang