Obsessed with My Older Sister ✔️

OWMOS⏤26

"Kenapa nggak mau ketemu Kalingga?" tanya David diperjalanan menuju keluar.

"Nggak papa." jawab Resta seadanya.

"Res, dia butuh kamu."

Resta langsung menghentikan langkahnya menatap David tak percaya.

Apa yang baru saja David katakan? Resta butuh pengulangan. Kupingnya itu tidak salah dengar kan?

"Dav.."

"Ayolah, kita mau have fun hari ini. Jangan buat aku badmood." ucap Resta.

"Res, Kalingga nggak enak badan kata bunda kamu tadi. Apa nggak sebaiknya kamu lihat keadaan dia dulu?"

"David, pleasee." Resta mengerang frustasi karena pacarnya itu malah membahas Kalingga.

"Sebentar? Kamu tanya keadaan dia." David mengambil tangan Resta, memegangnya. Dia berharap Resta mengerti kenapa dirinya tiba-tiba menyuruh Resta menemui adiknya.

David yakin, Kalingga tahu Resta pulang untuk mengambil bajunya. Apalagi kamar mereka sama-sama dilantai atas.

Berdecak kesal. Resta menarik tangan David menuju mobilnya yang dia parkir di halaman. David pasrah Resta menarik dirinya.

"Aku nggak mau debat, Dav. Kita ke Gofun sekarang. Kalingga bukan urusan kita. Dia bisa atasi masalah dia sendiri."

-oOo-

Mereka sampai di Gofun seperti yang David janjikan tadi. Mata Resta berbinar-binar melihat wahana yang begitu banyak disana. Ini bukan pertama kalinya Resta kesana, tapi gadis itu masih saja takjub.

Resta menarik tangan David. Menuju ke bianglala. Sebentar, David takut ketinggian. Kenapa Resta menariknya ke sini.

Siapapun, tolong David.

"Res, kamu bercanda?" cicit David.

Resta sudah membeli dua buah tiket untuk mereka berdua. David masih ragu. Dia sungguh takut naik bianglala. Salah David juga sih, semua wahana yang ada di Gofun ini ekstrem. Dan bodohnya, David malah mengajak ke sini.

"Ayoo, katanya mau main bareng." Resta menarik tangan cowok itu.

"A-aku kan takut, kamu lupa?" cicit David.

"Iya aku inget. Makanya aku pengen ajak kamu naik. Kamu harus cobain biar nggak takut lagi." ucap Resta kembali menarik tangan David untuk masuk ke sana.

"Res, ak-aku beneran nggak berani." rengek David.

Sudah David bilang kan tadi? Dia lebih cengeng daripada Resta.

Tidak perduli dengan rengekan David. Resta mendorong tubuh bongsor pacarnya itu untuk masuk ke bianglala di depannya. David duduk dengan takut. Pintu sudah ditutup. Cowok itu memegang ujung baju Resta.

Sialan, kenapa harus bianglala? Percayalah David hampir menangis kalau saja Resta tidak memeluknya.

Resta memeluknya dengan erat. Buru-buru saja David membalas pelukan dari pacarnya itu dengan erat. Sangat erat malahan, menyembunyikan wajahnya diceruk leher Resta.

David tidak ingin menatap keluar.

"Dav, coba lihat ke sana." titah Resta.